Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
GPMI Kabupaten Pandeglang Gruduk kantor DLH, menuntut pertanggungjawaban atas pencemaran lingkungan atau AMDAL Perusahaan PTPTN III & VIII Kertajaya Kecamatan Picung

By On Sabtu, Maret 01, 2025






PANDEGLANG,- Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia (GPMI) Kabupaten Pandeglang melakukan Aksi Demonstrasi di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, pada Jum'at 28/02/2025


GPMI Kabupaten Pandeglang menyampaikan tentang problematika Dengan ini  kami menyampaikan Persoalan yang terjadi pada tubuh PTPN III dan PTPN VIII Kertajaya Wilayah kecamatan Picung Pandeglang Provinsi Banten.



Masa menyampaikan adanya dugaan ( A BUSE OF POWER ) Manajer atau pimpinan perusahaan Kelapa Sawit PTPN III DAN PTPN VIII  kertajaya wilayah kecamatan picung pandeglang yang diduga kongkalingkong dengan kaum cukong oknum yang tidak bertanggungjawab. 



Korlap Aksi Pian HT Menyampaikan Sesuai dengan fakta-fakta, kajian dan hasil investigasi yang kami dapatkan, diduga adanya pencemaran lingkungan berbau busuk bahkan menggangu ketertiban dan kenyamanan masyarakat sekitar lokasi PTPN III dan VIII perkebunan kertajaya di wilayah Kec.picung kabupaten pandeglang.

" Ungkapnya



Lanjut biasa di sapa tanjung menyampaikan kami menduga bahwa. Analisis dampak Lingkungan (AMDAL) perusahaan kelapa sawit PTPN III & PTPN VIII kertajaya tidak di terapkan dengan baik sehingga berdampak pada masyarakat

 


serta adabya Analisis Damapak Lalulintas (ANDALALIN) yang tidak maksimal sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat pengendara R2 dan R4 merasa terganggu karena jalan yang dilalui licin, bau dan membahayakan.



ugaan serapan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak terserap dengan baik.

Kami juga menduga pihak PTPN III & PTPN VIII kertajaya Kecamatan Picung tidak memiliki Ijin terkait pengelolaan Limbah Sawit. " Ungkapnya Pian HT


Senada dengan Nidjar dalam orasi nya menyampaikan, tuntutan terhadap DLH Kabupaten Pandeglang yaitu menuntut :


1.  mengkaji Kembali kebijakan izin yang dikeluarkan oleh DLH kab.Pandeglang kepada PTPN III & PTPN VIII

 

2.   Menuntut DLH untuk bersikap tegas terhadap kebijakan menyimpang yang di keluarkan oleh Pimpinan PTPN III & PTPN VIII Kertajaya Wilayah kecamatan Picung Pandeglang

 

3.    menuntut pihak PTPN III & PTPN VIII Kertajaya Wilayah kecamatan Picung Pandeglang agar merealisasikan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

 

4.    Kami menuntut kepada DLH Kabupaten Pandeglang agar Gresut dan melakukan pememantauan secara langsung terhadap pihak PTPN III & PTPN VIII Kertajaya Wilayah kecamatan Picung yang diduga telah mengabaikan AMDAL atau Limbah yang berdampak pada Masyarakat sekitar serta masyarakat lainya yang melintas.

 

5.    Kepala Dinas DLH Kabupaten Pandeglang jangan tutup mata dan sembunyi tangan dalam persoalan yang terjadi di kabupaten Pandeglang dan kami juga menuntut kepala DLH Kabupaten Pandeglang untuk mengundurkan diri apabila tidak mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang yang terjadi.


6. Pimpinan atau Manager PTPTN III & VIII Kertajaya Kecamatan Picung harus bertanggungjawab atas persoalan lingkungan yang terjadi serta masalah-masalah lain di tubuh perusahaan jika tidak mampu, manager PTPTN harus hengkang kaki di tanah kami tercinta karena kami duga telah gagal. 

 

Semoga tuntutan ini dapat di jalankan dan di terima oleh Pihak DLH Kabupaten Pandeglang dan Pihak Manager atau Pimpinan PTPN III & PTPN VIII Kertajaya Wilayah kecamatan Picung agar di tindak lanjuti sebagaimana mestinya. Apabila dalam 3 x24 jam tidak ada tindakan maka kami akan trus melakukan Aksi berjilid-jilid dengan semua elemen pemuda, masyarakat dan mahasiswa di Kantor PTPN III & PTPN VIII Kertajaya Wilayah kecamatan Picung, DLH Pandeglang, BUMN RI, dan Pemerintah Daerah kabupaten Pandeglang. " Tutupnya.

 *20 Pelaku Kejahatan 3C Diringkus Polresta Tangerang*

By On Jumat, Februari 28, 2025







TANGERANG - Sebanyak 20 orang pelaku kejahatan curas, curat, dan curanmor (3C), ditangkap Polresta Tangerang dan jajaran Polsek. Para tersangka yang diamankan merupakan hasil dari 9 Laporan Polisi (LP) yang berhasil diungkap kepolisian. 


Dari 9 LP tersebut antara lain terjadi di wilayah hukum Polsek Cikupa, Mauk, Rajeg, Tigaraksa, Kresek, dan Pasar Kemis yang dilakukan oleh sembilan pelaku yakni JL (27), RJ (19), RK (20), SM (19), IC (19), serta empat pelaku anak yakni RD (17), AL (16), AE (16), dan EK (15). 


"Dari 6 wilayah tersebut aksi kejahatan curas (pencurian dengan kekerasan) dilakukan oleh sembilan orang ini," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono dalam Konfrensi Pers, Jumat 28 Februari 2025. 


Lanjutnya, ada aksi curanmor terjadi di wilayah hukum Polsek Panongan dan Polsek Cisoka. Dari 5 LP sebanyak 9 pelaku berhasil diamankan yakni SDN, AF, FA, FD, AD, ANJ, PD, HD, dan AM. 


Terakhir, kasus pencurian dengan pemberatan (curat) yang dilakukan oleh dua orang berinisial YM (27) dan SP (49) dengan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kronjo dan Balaraja. 


"Terhadap 20 tersangka kita kenakan pasal 363 dan 365 KUHP dengan masing-masing ancaman hukuman paling lama 7 tahun dan 9 tahun penjara," jelasnya. 


Dikatakan Baktiar, dari beberapa kejahatan tersebut pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa 8 unit sepeda motor berbagai jenis, 7 buah kunci leter T berikut anak kunci, dan sebilah parang. 


Adapun modus operandi yang dilakukan para pelaku curas yakni dengan cara memepet korban dengan sepeda motor dan melukainya menggunakan senjata tajam. Sedangkan, para pelaku curanmor dengan cara merusak rumah kunci menggunakan leter T. 


"Langkah-langkah yang sudah kita lakukan yakni semua perkaranya sudah dalam tahap penyidikan dan beberapa sudah P21," tukasnya.

RED xbi//.*

Dengan Lahan Seluas  2 Hektar Menghasilkan 12 Ton Kapolres Serang Panen Raya Jagung Hibrida Di Cikande

By On Jumat, Februari 28, 2025






Kabupaten Serang xbintangindo.com --

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, SH , S IK, MH , M Si melaksanakan panen raya jagung hibrida program swasembada pangan bersama kelompok tani di Kampung Cibeureum, Desa/Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Jumat (28/2/2025).


Dari lahan seluas 2 hektar tersebut, kelompok tani mendapatkan hasil panen jagung tidak kurang dari 12 ton. Hasil dari panen raya selanjutnya dijual dan seluruhnya diserahkan untuk kesejahteraan masyarakat.


“Alhamdulillah mendapatkan tidak kurang dari 12 ton jagung. Hasil panen seluruhnya kita serahkan untuk kesejahteraan para petani,” ungkap AKBP Condro Sasongko.


Usai melaksanakan panen jagung di luas lahan 2 hektar, Kapolres memberikan bantuan bibit jagung Bisi 18 sebanyak 30 kg, bibit kacang panjang 5 kg, pupuk urea dan NPK masing-masing 200 kg, pupuk kompos 300 kg serta pestisida 30 botol.


“Bantuan ini nantinya dipergunakan untuk penanaman selanjutnya agar program Asta Cita Swasembada Pangan ini berkesinambungan,” kata Kapolres didampingi Kapolsek Cikande AKP Tatang, SH 


Hadir dalam panen raya jagung, Kasatintelkam Iptu Saeful Sani, SE , Kanit Intelkam Polsek Cikande AKP Muklas, Babinsa Koramil dan Kades Cikande Oman Saputra serta tokoh masyarakat setempat.


Kapolres menjelaskan bahwa program penanaman bibit jagung yang dilakukan di sejumlah wilayah di Kabupaten Serang ini merupakan bukti nyata Polres Serang dan Polsek jajaran dalam mendukung program pemerintah Swasembada Pangan.


“Program ketahanan pangan yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto ini harus terus dikembangkan oleh para tani agar program ketahanan pangan ini berkelanjutan dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas,” jelasnya.


Mantan Kasubdit Tipidter dan Indag Ditreskrumsus Polda Banten ini berharap panen jagung hibrida ini bisa menjadi motivasi kepada masyarakat lainnya untuk mendukung program swasembada pangan dengan memanfaatkan lahan yang ada.


“Harapan saya, panen jagung bisa menjadi motivasi para petani dan masyarakat lainnya untuk memanfaatkan lahan dengan menanam segala jenis tanaman holtikultura yang bermanfaat buat keluarga,” kata Condro.


Di tempat yang sama, Kades Cikande Oman Saputra menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Serang yang telah mensupport dan peduli pada masyarakat Cikande dengan memberikan bantuan berupa bibit jagung, pupuk serta obat-obatan pembasmi hama.


“Saya mewakili masyarakat petani Desa Cikande menyampaikan ucapan terimakasih. Saya selaku Kepala Desa akan membantu Kapolres dan Kapolsek untuk menggerakkan masyarakat untuk mendukung program swasembada pangan dengan memanfaatkan lahan yang ada,” kata Oman Saputra.


Diakhir kegiatan, Kapolres Serang memberikan 60 bingkisan sembako kepada emak-emak yang hadir dalam kegiatan panen jagung. Harapan Kapolres, bingkisan sembako tersebut dapat dipergunakan untuk kebutuhan ramadhan.

Satgas Pangan Polres Serang Cek Harga Dan Stok Sembako Di Pasar Ciruas

By On Jumat, Februari 28, 2025

Kabupaten Serang xbintangindo.com

Satgas Pangan Polres Serang bersama Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) memantau ketersediaan dan harga sembako di Pasar Ciruas, Jumat (28/2/2025). 


Tim Satgas Pangan juga mengecek stok beras di gudang Bulog Singamerta di Kecamatan Ciruas. Dalam sidak tersebut ditemukan harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Ciruas mengalami kenaikan dan stok beras di gudang Bulog aman.


Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, SH , S IK, MH, M Si mengatakan, bahwa sejumlah kebutuhan pokok yang ditemukan mengalami kenaikan ada 6 komoditi, antara lain daging sapi, ayam potong, telor, gula pasir, cabe dan bawang merah.


"Kenaikannya seperti ayam potong yang biasa Rp35.000 perkilogram menjadi Rp38.000 perkilogram, telor Rp30.000 menjadi Rp32.000 perkilogram, cabe merah kriting yang tadinya Rp40.000 perkilogram menjadi Rp60.000 perkilogram, bawang merah Rp30.000 menjadi Rp40.000, sedangkan daging sapi dari Rp135.000 menjadi Rp140.000," kata Kapolres.


Kapolres menuturkan, kenaikan harga sembako ini disebabkan oleh permintaan konsumen yang meningkat menjelang bulan Ramadhan. Sedangkan untuk pasokan barang masih tersedia banyak.


"Perkembangan saat ini untuk ketersediaan bahan pokok di sejumlah Pasar tradisional termasuk Pasar Ciruas relatif normal dan tidak terjadi kelangkaan terhadap komoditi yang saat ini mengalami kenaikan," jelasnya.


Kapolres mengatakan Satgas Pangan Polres Serang berkomitmen akan terus melakukan monitoring dan pengawasan agar ketersediaan berbagai kebutuhan bahan pokok cukup dan harganya juga stabil tetap terjangkau oleh masyarakat.


"Satgas Pangan akan terus memonitor, jangan sampai masyarakat kesulitan untuk mengakses berbagai komoditas bahan pokok harian tersebut di bulan suci ramadhan 1446 H," tandas Kapolres didampingi Kasatreskrim AKP Andi Kurniady ES.


Kapolres menegaskan pihaknya juga mengingatkan jangan sampai ada spekulan, monopoli dagang, penimbunan dan kejahatan kartel sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.


"Saya tegaskan jangan ada yang bermain curang. Kalau ada spekulan bermain menampung barang ataupun menimbun, akan saya tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas mantan Kasubdit Tipidter dan Indag Ditreskrimsus Polda Banten.

RED xbi 

PPBNI Kibin," Marhaban ya ramadhan 1446 H / 2025 M. Sambut awal bulan suci ramadhan yang berbahagia ini

By On Jumat, Februari 28, 2025









Kabupaten Serang,| xbintangindo.com -- Meydi kurnia selaku ketua PPBNI SATRIA BANTEN DPAC kecamatan Kibin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa 1446 H / 2025 M


"Semoga di awal bulan suci ramadhan ini kita semua di berikan sehat badan dan di berikan rejeki yang  berlimpah ramadhan momentum evaluasi diri tingkatkan iman untuk meraih ridho ilahi" ujarnya.

Meydi Kurnia 

Dan juga untuk para anggota dan jajaran semoga di berikan kesehatan jasmani dan rohani , untuk menjalan kan ibadah puasa di tahun ini.

Red xbi//.*

Densus 88 AT Bedah Buku “JI The Untold Story”: Apa Pun yang Terjadi, Kita Tetap Harus Mencintai Negeri Ini*

By On Jumat, Februari 28, 2025







Serang – Densus 88 Anti Teror Polri menggelar acara Bedah Buku “JI The Untold Story: Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah” yang ditulis oleh Kepala Densus 88 Anti Teror Polri Irjen. Pol. Sentot Prasetyo, S.I.K., M.Pd.. Acara ini menjadi ruang diskusi akademik untuk mempelajari pola gerakan radikal-terorisme melalui kisah kelompok Jemaah Islamiyah (JI), bertempat di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada Kamis (27/02). 


Buku terbitan Gramedia ini memuat banyak sekali informasi yang sebelumnya tersembunyi. Mulai dari ajaran, ideologi, hingga keterlibatan tokoh-tokoh penting di gerakan ini. Meski begitu, sebagaimana diakui oleh Kadensus, buku ini tidak dimaksudkan untuk hanya membongkar wajah JI yang sebenarnya, tetapi juga membuka ruang agar suara mereka benar-benar didengar. 


"Buku ini lahir dari keinginan untuk memahami, bukan sekadar menghakimi. Kita perlu melihat perjalanan kelompok radikal dari berbagai sudut pandang, termasuk faktor-faktor yang mendorong transformasi mereka," ujar Irjen. Pol. Sentot Prasetyo dalam pemaparannya.


Sementara itu, Rektor UIN SMH Banten Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin menyebut bahwa pertobatan kelompok JI yang memutuskan kembali ke NKRI harus menjadi pengingat bahwa apa pun yang terjadi, kita harus tetap mencintai negeri ini. “Jangan sampai negeri ini bubar hanya karena paham radikal, kita harus jaga!” ucap Rektor UIN. 


Ia melanjutkan dengan menyebut. "Pendidikan tinggi harus menjadi garda terdepan dalam membangun pemahaman kritis bagi mahasiswa, agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan," ujarnya.


Selanjutnya Ustaz Fuad Junaidi, mantan anggota JI dan pernah ditahan dengan pasal terorisme, yang hadir sebagai salah satu narasumber di acara ini menyatakan bahwa perubahan tidak terjadi secara instan, tetapi melalui proses panjang yang penuh dengan perenungan dan dinamika internal.


"Saya dulu meyakini bahwa jihad harus ditempuh dengan cara kekerasan, tapi akhirnya saya sadar bahwa pemahaman itu keliru. Islam tidak mengajarkan teror. Banyak saudara saya di JI yang akhirnya juga sampai pada kesimpulan yang sama, bahwa perjuangan seharusnya dilakukan dengan dakwah dan kontribusi nyata bagi masyarakat, bukan dengan kekerasan," ungkapnya.


Salah satu mahasiswa yang hadir juga mengungkapkan bahwa acara ini membuka perspektif baru tentang bagaimana radikalisme berkembang dan bagaimana cara efektif untuk menanganinya.


Para pembicara dalam diskusi ini mengingatkan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman dan perdamaian. Ustaz Fuad Junaidi menegaskan bahwa pemuda harus memiliki pemahaman agama yang benar agar tidak mudah terjebak dalam propaganda radikal.


"Saya dulu adalah bagian dari kelompok yang salah memahami jihad. Saya ingin anak-anak muda sekarang tidak mengulangi kesalahan saya. Jangan mudah percaya pada ajakan yang membenturkan agama dengan kemanusiaan," pesannya kepada para mahasiswa yang hadir.


Lebih lanjut, ia menekankan bahwa jihad sejati bukanlah tentang menebar ketakutan, tetapi tentang berjuang dengan ilmu, akhlak, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.


"Kalau kelompok radikal bisa menggunakan media sosial untuk menyebarkan propaganda mereka, maka kita juga bisa menggunakannya untuk menyebarkan kebaikan dan Islam yang penuh kasih sayang," tambahnya.


Acara Bedah Buku “JI The Untold Story” ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang kajian akademik, tetapi juga menjadi refleksi bagi semua pihak tentang bagaimana strategi deradikalisasi dapat dijalankan secara lebih efektif. Buku ini bukan sekadar dokumentasi perjalanan Jemaah Islamiyah, tetapi juga menjadi simbol bahwa rekonsiliasi dan perubahan itu mungkin terjadi.


Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya membangun Indonesia yang damai, toleran, dan bebas dari paham ekstremisme. (Bidhumas)

Gempar..!" Jelang Bulan Ramadhan Ratusan Karyawan PT. Mayora Indah Jayanti-Tangerang Di PHK Masal

By On Kamis, Februari 27, 2025

Banten,| xbintangindo.com -- Beredar beberapa video di beranda tik-tok nampak terlihat diduga di unggah oleh beberapa karyawan PT mayora indah Jayanti kabupaten tangerang-banten. terkabarkan jelang bulan Ramadhan tahun ini ratusan karyawan di PHK Masal.


Seperti vidio yang di unggah oleh pemilik akun tiktok @ahmadirmus06 (Bolang'201) dengan caption "kontrak masih panjang di PHK tanpa penjelasan, tapi masih Nerima orang baru. Pada : 27 februari 2025. Dengan 419 like, 77 komentar satu menit yang lalu.


Dan akun bernama @ratna_santikaa yang di unggal pada : 18/02/2025 dengan 137 like, 190 komentar. Dengan caption "sukses selalu buat teman yang baru masuk kemarin tapi udah di terminate lagi. 


Di sisi berbeda, salah satu karyawan PT mayora indah tbk, Jayanti-tangerang saat di mintai keterangan dengan beredarnya video tersebut menjelaskan bahwa di PT mayora indah Jayanti-tangerang banyak karyawan yang di hentikan.


"Iyah bang di mayora Jayanti banyak yang di PHK terminate termasuk saya. "Kata SU karyawan outsourcing.


"Yang banyak di PHK itu di Jayanti tiga, itu gedung baru bang, saya juga baru masuk bulan Agustus 2024, setelah masuk bulan januari ini sudah mulai banyak yang di off di liburin katanya seh rolingan gitu. "Terangnya.


Lanjut SU "besok ini gajian aslinya mah, tapi saya cuma kebagian masuk dua hari doang, ujungnya sekarang dapet kabar di terminet, pada hal seinget saya waktu bulan Agustus itu saya tanda tangan kontrak kerja di yayasan satu tahun. "Ungkapnya


"Saya mah udah ngarep sebentar lagi puasa, harapan bisa kaya orang-orang jelang lebaran dapat THR segala, eh malah di PHK. Ampun makkkk..."Tuturnya


Di tempat terpisah, BE dirinya salah satu karyawan PT mayora-jayanti yang terkena PHK membenarkan adanya PHK tersebut dan ia menuturkan dalam keluhanya di hadapan wartawan, "Iyah kemarin sepuluh hari mah saya juga di berhentikan, ngarep dapet THR segala bentar lagi puasa dan idul fitri, mana motor masih kredit baru lima bulan sekarang jadi puyeng kang. "Keluhnya


Hingga berita ini terbit, pihak terkait belum dapat mintai statementnya.

Aditya bello xbi//.*

Voucher Belanja 200 Ribu Jadi Alat Bujuk Rayu Pihak Informa, Sherly: " Sorry Yeehh..!"

By On Kamis, Februari 27, 2025









Tangerang_ xbintangindo.com -- 

Kasus pencurian poin pelanggan yang dilakukan  oleh oknum karyawan Informa Citra Raya menjadi viral setelah seorang konsumen bernama Sherly membongkar kejadian yang merugikannya. Sherly salah satu costumer yang sering berbelanja di Informa, merasa kecewa setelah mendapati poin miliknya senilai Rp500 ribu lenyap tanpa izin atau konfirmasi setelah oknum karyawan informa meminta barkode aplikasi miliknya.


Kejadian ini diketahui saat Sherly menerima notifikasi di aplikasi bahwa poinnya telah digunakan untuk membayar jasa pencucian sofa. Padahal, ia tidak pernah meminta layanan tersebut. "Tidak masuk akal, sofa saya baru dan datang saja belum, masa tiba-tiba dicuci?" ujar Sherly kesal.


Saat Sherly menghubungi pelaku, respons yang diterimanya justru semakin membuatnya geram. Bukannya meminta maaf, oknum tersebut malah menjawab dengan santai, seolah tidak merasa bersalah. "Untuk tahun depan aja cuci sofanya," ucap pelaku, yang semakin membuat Sherly naik pitam.


Setelah kasus ini ramai diperbincangkan dan diberitakan, pihak Informa langsung sibuk menghubungi Sherly.  Mereka berulang kali menelepon, meminta maaf, dan berjanji akan mengembalikan poin yang dicuri. Tak hanya itu, Informa juga menawarkan kompensasi berupa voucher belanja senilai Rp200 ribu.


Namun, bagi Sherly, masalah ini bukan hanya soal uang. "Ini soal perilaku  yang tidak baik  dan harus diberi efek jera. Saya menduga ada banyak korban lain seperti saya yang belum ketahuan," tegasnya.

Red xbi//.*

Ormas Badak Banten DPD Lebak Geruduk Pemkab Lebak, Dianggap Tak Ada Solusi Terkait Lapangan Pekerjaan

By On Kamis, Februari 27, 2025








Lebak - Ormas Badak Banten DPD Lebak menggeruduk Kantor Pemerintah Daerah (Pemkab) Lebak, lantaran Pemkab dianggap tidak mampu memberikan solusi bagi warga nya yang kehilangan lapangan pekerjaan.


Kendati puncak keresahan dari berbagai elemen Masyarakat yang menuangkan keluh-kesah kepada Divisi Hubungan Masyarakat DPD Badak Banten mengenai insiden llegal Meaning, maka dari itu Ormas Badak Banten menyatakan sikap turun kejalan untuk melangsungkan Aksi Unjuk Rasa.

Menurut Ketua DPD Ormas Badak Banten, Emus Nanang, Aksi keprihatinan yang digelar di depan Kantor Pemkab Lebak dengan jumlah massa aksi 300 orang, Kami menuntut agar para Pejabat tinggi di Pemkab Lebak dapat membuka mata dan tidak buta dengan keadaan yang saat ini terjadi.


“Jangan diskriminasi Masyarakat Lebak yang menggantungkan hidup di Wilayah Sektoral Tambang, sebab faktanya Pemerintah telah abai terhadap Masyarakat Penambang di Wilayah Kabupaten Lebak.” kata Emus dalam orasinya.


Selain itu, Emus juga menyinggung bagaimana Pemkab Lebak harus berpihak dengan sikap tegas bahwa Pemerintah tidak akan pernah menghianati Masyarakatnya.


Dalam hal ini, lanjut Emus, Pemerintah Kabupaten Lebak harus mampu mengamalkan Amanat Undang-Undang Dasar 1945 mengenai “setiap Warga Negara dipastikan dan dijamin kelayakan hidupnya oleh Pemerintah/Negara.


“Intinya kami menuntut janji Pemkab Lebak tentang “Lebak Sejahtera” dengan cara memberikan lapangan pekerjaan untuk Masyarakat yang terbiasa mencari nafkah di Sektor tersebut, dan jumlah nya mencapai ribuan orang” lanjut Emus.


Meski sempat terjadi kericuhan antara Massa Aksi dengan Aparat Kepolisisan dan Satpol PP saat Massa Aksi mendesak masuk untuk bisa menemui para Pemangku Kebijakan, akhirnya Perwakilan dari Ormas Badak Banten diterima untuk audiensi dengan Asda 1 Bidang Pemerinta


Poin-poin yang menjadi tuntutan disepakati dan ditandatangai bersama


Dalam keterangannya Asda 1 Pemkab Lebak, Al-Kadri menyatakan bahwa apa yang menjadi tuntutan dari Massa Aksi akan menjadi prioritas evaluasi oleh Pemkab Lebak dengan pihak Legislatif, guna menghasilkan solusi yang nilai kemanfaatannya dapat dirasakan oleh seluruh Masyarakat Kabupaten Lebak.


“Ya kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak akan segera berkordinasi dengan bapak Bupati Lebak, kebetulan beliau sedang melangsungkan retreet di Magelang” katanya,


“Dan surat notulensi kesepahaman yang kami terima dan kami tandatangani bersama ini, insya Allah akan segera kami cari jalan keluar terbaik” kata Asda 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra.


Massa Aksi membubarkan diri setelah dirasa tuntutan mereka terpenuhi oleh Pihak Pemerintah Daerah, lalu Massa Aksi akhirnya membubarkan diri dengan damai dari hadapan Kantor Pemerintah Kabupaten Lebak. (Red)

Akibat Kelalaian SPBU Kadubanen, JMPI Lakukan Audiensi Bersama Hiswana Migas, SPBU dan Pihak DKUPP Pandeglang

By On Kamis, Februari 27, 2025








Pandeglang,- Dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Pemuda Mahasiswa Indonesia (DPW JPMI) Banten, Melakukan Audiensi dengan pihak SPBU Kadubanen, Hiswana Migas DPC Provinsi Banten, dan pihak Diskoperindag Pandeglang, yang di gelar di kantor DKUPP Pandeglang, " Kamis, 27/02/2025


Dalam Audiensi nya mahasiswa dan pemuda menyampaikan beberapa persoalan tentang adanya persoalan atau problem terkait pertamina yang ada di kabupaten Pandeglang, khusus nya kejadian tertanggal 17 Pebruari 2025 di SPBU Kecamatan Kadubanen Pandeglang Provinsi Banten. Dengan adanya pengendara Roda dua (2) atau Roda empat (4) yang mogok atau mengalami kerusakan serta kerugian akibat setelah mengisi BBM di SPBU Kadubanen tersebut. 


Maka Jaringan Pemuda Mahasiswa Indonesia  melakukan dialog atau audiensi dengan pihak-pihak terkait untuk dapat mencari win-win Solutions dari persoalan yang terjadi. 


Aris atau di sapa ateng selalu presidium wilayah JMPI menyampaikan keresahan nya saat audiensi, sehingga terjadi perdebatan panjang antara pihak Hiswana Migas dan Pihak SPBU serta DKUPP Pandeglang. Ateng menyampaikan ini tidak bisa di biarkan karena menyangkut kebutuhan hajat hidup orang banyak," Ungkapnya. 


Selanjutnya ateng pun mengatakan jelas dalam audiensi dan pernyataan pihak pengelola SPBU kadubanen menyatakan dan mengakui atas kelalaian dalam melakukan perawatan rutin SPBU tersebut, bahkan merasa teledor saat melakukan Maintenance SPBU atau Dispenser itu sendiri. 


Sehingga pengangkatan mesin pendeteksi air tidak di pergunakan. ketika curah hujan datang deras air tersebut masuk dan tercampur dengan BBM. "Nah hal ini adalah bagian dari kegagalan pihak pengelola SPBU,"  ungkap Aris.


Aris atau biasa di sapa ateng menyimpulkan bahwasanya ini terlihat kurangnya pengawasan dari pihak hiswana migas terhadap pelaku usaha SPBU yang ada di kab. Pandeglang, serta kami JPMI menuntut kepada hiswana migas serta DKUPP Kab. Pandeglang agar diperketatnya pengawasan terhadap SPBU yang ada di wilayah kab. Pandeglang. Agar berjalan sesuai SOP Setta aturan dan undang-undangan yang berlaku. 


Selanjutnya Entis Sumantri Menegaskan Kami DPW JPMI Banten, akan mengawal persoalan ini hingga tuntas karena di tengah gejolak nya persoalan isu yang hangat soal kasus Korupsi mafia migas di Negeri tercinta ini membuat kami agent sosial Control dan Agent of Change di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten merasa geram. 


Kami rasa korupsi pertamina atau mafia Migas ini sudah terstruktur di Indonesia hingga pada akar rumput yang berdampak luas bagi setiap SPBU yang ada di kabupaten/kota dan akhirnya kepercayaan publik itu menurun, dengan isu oplosan BBM tersebut yang merugikan negara triliunan rupiah. Nah kali ini study kasus yang ada di SPBU Kadubanen Kabupaten Pandeglang ini bagian dari yang terkecil dari persoalan Migas," ujarnya.


"Ini adalah Hal keteledoran yang terjadi atau pun kelalaian pengelolaan SPBU karena tercampur nya BBM dengan air serta dalam proses pemeliharaan SPBU Tetap berjalan ini terkesan di paksakan sehingga berdampak terhadap masyarakat. Khususnya pengendara Roda dua (2) atau Roda empat (4). Entah itu hanya dalih atau pun menutupi kebusukannya saja," paparnya. 


"Walapun pihak pertamina sudah memberikan teguran dan sanksi terhadap SPBU 34.2206 Atas Insiden kontaminasi air pada tangki pedam Pertalite yang di berikan kepada Direktur SPBU 34.42206 Jln Raya Pandeglang Kadubanen Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten dengan Nomor surat 038/PND/632000/2025-S3 ini adalah bukti teguran pihak pertamina tetapi kami rasa pihak pertamina dan Hiswana Migas DPC Provinsi Banten pun kami nilai lamban dalam melaksanakan tugas dan fungsinya," lanjut Entis 


Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Pandeglang, harus juga memastikan takaran yang baik bukan hanya kuantitas tapi kualitas pun harus di perhatikan, jangan sampai hal SOP pun pihak dinas DKUPP tidak mengetahui nya, Kan hal yang lucu berarti tidak transparansi keterbukaan informasi publik pihak SPBU. 


"Kami pun sangat menyayangkan Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas yang lamban dalam melakukan Gresut ke SPBU yang bermasalah. Mak sebagai mitra Pertamina yang memiliki peran penting dalam faktor keamanan, ketersediaan serta distribusi Hiswana Migas harus mampu transparan, sesuai dengan visi misinya. Bahkan harus mampu menjalankan tugas dan fungsi nya sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku," tegasnya.


Semoga dengan audiensi ini pihak-pihak terkait dapat mendengarkan dan merealisasikan masukan ini serta, ada solusi kongkrit bagi permasalahan yang ada di setiap SPBU yang ada di kabupaten Pandeglang khsusus nya SPBU Kadubanen," tutupnya. Red xbi 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *