Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Kepala  Desa Suka Tani Berikan Program Bantuan Bedah rumah Warga

By On Minggu, September 01, 2024








Kab. Tangerang,| xbintangindo.com--

Pemerintah Desa (Pemdes)  suka tani , Neneng  (40) warga kp Situ gabug desa suka tani  Kecamatan Cisoka kabupaten Tangerang ,Banten tak  henti-hentinya mengucapkan kalimat syukur setelah dirinya mendapat bantuan stimulan rumah tak layak huni (RTLH) dari pemerintah daerah.


Adanya bantuan stimulan tersebut sangat membantu masyarakat yang memiliki rumah tidak layak. Program itu pun ia rasakan sendiri setelah rumahnya selesai dibangun berkat bantuan pemerintah desa suka tani , yakni Uum Umyanah .


Saya dapat bantuan dari ibu kepala desa ,  terimakasih banyak kepada ibu  dan kepada bapak camat dan kepala desa. Alhamdulillah saya sekarang tidurnya enak dan nyaman," katanya, Kamis ( 01/09/2024).


Dia berharap, program tersebut bisa berkelanjutan di masa yang akan datang. Mengingat, program itu mampu membahagiakan warga kurang mampu yang masih hidup di gubuk reyot


Terimakasih banyak bantuannya ibu kepala desa" katanya lagi.


Tajudin  warga kp situ gabug RT 03/ 04 Desa suka tani  Kecamatan Cisoka menyampaikan hal yang sama kepada ibu kepala desa , Uum Umyanah  atas program bantuan RTLH yang didapat orang tua saya . Berkat bantuan tersebut, orang tuanya  bisa hidup tenang dan nyaman.


Semoga menjadi bantuan yang barokah, saya sampaikan terimakasih kepada ibu lirah atas bantuan ini," tandasnya.


Pemdes suka tani  tahun 2024 meng anggarkan bantuan stimulan terhadap sekitar 5 unit rumah tak layak huni. Sementara tahun 2025 ditargerkan mencapai 20 RTLH 


Pemdes suka tani tahun ini membangun rumah tidak layak huni itu jumlahnya sekitar 5 unit an. Mohon doanya semoga tahun depan bisa sampai ratusan  RTLH yang dibangun pemerintah," kata Uum ,



Kepala desa Sukatani  yang akrab disapa ibu Uum  ini menambahkan, pihaknya akan mendorong pembangunan RTLH bersama semua stakeholder hingga tingkat desa. Namun yang pasti, tidak semua masyarakat yang memiliki RTLH bisa dibantu dalam kurun waktu satu tahun.


Kalau satu tahun dua tahun tidak mungkin bisa dapat (bantuan, red) semua," tandasnya.


Dia mengajak para penerima bantuan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Karena dengan bersyukur, Allah akan menambah nikmat kepada hambanya, demikian juga sebaliknya.


"Semoga rumah ini menjadi baiti jannati, rumah yang membahagiakan. Bismillah-nya aladini masyarakat baba (mengayomi masyarakat kecil, red)," Pungkasnya.

Urip Xbi//.*

Tingkatkan Ibadah, Personel Polsek Jajaran Polres Serang Gelar Subuh Keliling

By On Minggu, September 01, 2024








Serang xbintangindo.com

 Dalam rangka mendukung program Kapolda Banten, personil Polsek jajaran Polres Serang serentak melaksanakan sholat subuh keliling, pada Minggu 1 September 2024.


Program Subuh Keliling bertujuan untuk menjalin silaturahmi, meningkatkan ibadah sholat berjamaah, menyerap aspirasi masyarakat serta saling tukar informasi untuk menjaga kondusifitas Kamtibmas lingkungan.


Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, SH , S IK, MH, M Si mengatakan kegiatan sholat subuh keliling dilakukan personel Polsek jajaran di masjid-masjid yang berada di wilayahnya.


"Kegiatan subuh keliling ini merupakan program kerja Kapolda Banten dalam rangka meningkatkan kegiatan ibadah sholat subuh berjamaah serta silaturahmi," kata Kapolres Condro Sasongko.


Selain kegiatan ibadah, program Subuh Keliling juga sebagai bentuk Cooling System' guna mendukung Operasi Mantap Praja Maung dalam pengamanan Pilkada Serentak 2024.


"Petugas juga secara rutin melakukan patroli memantau titik-titik yang diduga rawan terjadinya gangguan Kamtibmas," ucap alumnus Akpol 2005.


Selain itu, kata Kapolres, kegiatan Subuh Keliling ini juga menjadi wadah untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada masyarakat secara langsung. 


Petugas menyampaikan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing serta kerjasama antara masyarakat dan aparat keamanan dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif.


Respon dari masyarakat terhadap kegiatan Subuh Keliling ini sangat positif. Hal ini juga menjadi momen yang membantu memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antar personil Polri dengan masyarakat.


"Kegiatan Subuh Keliling ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian serta mempererat hubungan yang harmonis," tandasnya.

Warga Mengeluh, Pengurugan di Gandasari RT.08/04 Desa Jayanti Kini Jalan Berdebu Pekat, Ganggu Pengendara

By On Minggu, September 01, 2024









Jalan waru doyong Salapajang Berdebu, akibat kegiatan pengurugan lokasi kampung Gandasari RT. 08/04 Desa Jayanti Kabupaten Tangerang. 01/08/24.

Kab. Tangerang,| xbintangindo.com--

Pengurugan tanah di kampung Gandasari RT. 08/04 Desa Jayanti Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten kini dikeluhkan warga sekitar dan pengguna jalan, dampak pengurugan tersebut menimbulkan debu kotor berterbangan.


Ketua karang Taruna (Katar) Desa Jayanti Endang Sutisna alias kemil mengeluhkan kegiatan pengurugan tersebut SOP tidak dilakukan dengan maksimal.


"Bukan saya saja pak yang mengeluh, warga sekitar dan pengguna jalan juga banyak yang laporan ke saya, katanya sekitar pengurugan tanah di Kampung Gandasari jadi berdebu, begitu juga pengguna jalan mengeluh juga, katanya jika melintasi depan urugan tanah berdebu, hal tersebut gegara banyaknya tanah yang berceceran dari mobil dumtruk tanah yang mengirim ke lokasi urugan, " kata Kemil.


Lanjutt," seharusnya pihak pengelola membersihkan tanah yang berceceran dengan maksimal, jangan sampai ada keluhan warga maupun pengguna jalan, saya minta pihak pengelola urugan tersebut bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga akibat pengurugannya." tutur Endang.


Hal senada juga dikatakan EH selaku warga Desa Jayanti," kegiatan pengurugan tanah di kampung Gandasari samping pondok pesantren kini jalan jadi berdebu, pembersihannya kelihatannya tidak maksimal, sampai saat ini jalan masih berdebu pak lihat saja tuh pak.hal ini yang mengeluh terkait jalan berdebu ini, yang mengeluhkan bukan saya saja pak, banyak warga sekitar kampung Gandasari juga banyak yang mengeluhkan." ujarnya


Sampai berita ini disiarkan pihak pengelola pengurugan. belum dapat di minta statmannya.

Ip/Redaksi.


 **Reaksi Cepat Anggota Sat Reskrim dalam Menangani Kebakaran Lapak Limbah Palet di Cikupa**

By On Minggu, September 01, 2024






*


Tangerang, 31 Agustus 2024* - Anggota Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Tangerang menunjukkan reaksi cepat dengan segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran yang terjadi di Lapak Limbah Palet, Kampung Bunder, Kelurahan Bunder, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. 


Kebakaran tersebut memerlukan penanganan yang sigap dan cepat untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, memberikan arahan kepada anggota Sat Reskrim untuk berkoordinasi dengan petugas pemadam kebakaran dan melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian guna memastikan keselamatan warga sekitar.


Kasat Reskrim, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf, menyampaikan pentingnya tindakan cepat dalam situasi darurat seperti ini. "Kecepatan reaksi dan kehadiran di TKP sangat penting untuk meminimalisir dampak dari kebakaran dan menjaga keamanan di sekitar lokasi," ujar Kompol Arief.


Dengan reaksi cepat yang ditunjukkan oleh anggota Sat Reskrim, diharapkan situasi kebakaran dapat segera dikendalikan dan mencegah dampak yang lebih luas. Polresta Tangerang terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan responsif terhadap setiap kejadian darurat di wilayah hukumnya.

Mangkrak, Proyek Pembangunan gedung Ruangan Guru SMPN 7, Solear kecamatan  Solear, Diduga Oknum Pelaksana Buang Bayi,

By On Sabtu, Agustus 31, 2024








Kabupaten Tangerang,| xbintangindo.com

Sebuah proyek pembangunan ruang guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 (SMPN 7) Solear, berdasarkan informasi yang didapat, dalam kurun beberapa periode terakhir bangunan tersebut tak kunjung selesai.


Pantauan awak media di lokasi, terlihat pada fisik material, proyek pembangunan ruang guru tersebut hanya menyisakan besi tiang berdiri diatas pondasi, tanpa adanya tembok terdiri di selah-selah bangunan.


Mangkraknya proyek pembangunan ruang guru tersebut, tampaknya menimbulkan perhatian publik bahkan menjadi sorotan beberapa aktivis kabupaten tangerang, karena diduga akibat dari tidak terlaksananya sistem penyelenggaraan pembangunan yang tidak memiliki Surat Perintah Kerja (SPK), sehingga dinilai pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang melakukan pembiaran.


Dalam hal itu, di lokasi, awak media mencoba ingin menemui Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Solear untuk melakukan konfirmasi, terkait mangkraknya proyek pembanguanan ruang guru yang berlokasi di SMPN 7 Solear tersebut.


Namun di sekolah itu, secara kebetulan awak media hanya bertemu dengan salah seorang Humas (Hubungan Masyarakat) SMPN 7 Solear yang bernama "Usup", ia menjelaskan bahwa Kepsek sedang tidak ada di tempat, pada Jumat 30 agustus 2024.



"Iya, Pak Kepsek nya sedang tidak ada di tempat, "sahut usup.


Ditanya soal keterangan pada proses pelaksanaan proyek pembangunan ruang guru itu, 'Usup' mengatakan bahwa, bangunan yang hingga kini masih terbengkalai pihak sekolah belum mendapatkan penjelasan dari pihak manapun kapan pembangunan tersebut akan dilanjutkan.


"Sudah dua tahun kesini pak, pembangunan itu sudah tidak dilanjutkan sampai sekarang, "kata dia kepada awak media 


"Banyak teman-teman dari lembaga dan media juga menanyakan perihal proyek ini, kami juga bingung kenapa bangunan itu tidak di lanjutkan, padahal kami dari pihak sekolah juga mengharapkan untuk ruang kelas guru, "timpal usup


Lebih lanjut, usup menjelaskan bahwa, pembangunan ruang guru di SMPN 7 Solear itu adalah hasil Pokok- Pokok dan Pikiran (Pokir) atau aspirasi masyarakat melalui anggaran yang dititipkan anggota dewan kepada dinas pendidikan kabupaten tangerang.


"Proyek itu kan dari Pokir Dewan, kalau selaku pengelola anggarannya Disdik kabupaten tangerang, dan yang ngerjakan bangunan ngakunya pemborong dari pagedangan, nah tiba-tiba kerjaan belum selesai udah ditinggalin, untuk permasalahannya kami juga tidak tahu pak, "jelasnya


Terpisah, Yudi Nursapyudi selaku Kasi Penyusunan Rencana dan program (PRP) Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, saat di hubungi awak media melalui aplikasi WhatsApp, dirinya akan menyampaikan perihal adanya sebuah informasi mangkraknya pembangunan ruang guru di SMPN 7 Solear kepada Plt bidang terkait.


"Siap nanti saya sampaikan ke PLT bidang SMP, tahun besok mau di kerjakan,"respon yudi.


Kendati begitu, proyek pembangunan ruang guru di SMPN 7 Solear yang terbengkalai hingga memakan waktu sampai 2 tahun itu, rupanya mendapat sorotan tajam dari Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Mayarakat, Banten Coruption Watch (LSM BCW), Ana Triana, SH. 


"Menurut saya, ini sebuah hasil proses pengerjaan yang tidak masuk akal, proyek pembangunan ruang guru di SMPN 7 solear, sampai saat sekarang Mandek.!Hanya menyisakan material besi tiang dengan fisik berdiri diatas pondasi saja, melainkan bukan bangunan utuh, yang semestinya sudah layak di pergunakan, ada apa dengan Disdik Kabupaten Tangerang?."Tegasnya


Selain sebagai pemerhati pembangunan, pria yang akrab disapa Bule itu menilai bahwa, adanya dugaan indikasi penyimpangan anggaran di dalam sebuah pelaksanaan pembanguan ruang guru tersebut, yang hingga saat ini tanpa ada langkah-langkah yang nyata dari pihak manapun.


"Mangkraknya pelakasanaan pembangunan ruang guru itu, kuat dugaan kami bahwa, ini ada sebuah unsur gratifikasi, sehingga pengerjaannya pun tidak dituntaskan,"cetus bule.


"Dalam waktu dekat ini kami akan mempersiapkan dokumen-dokumen pengaduan dan pelaporan, yang akan kami sampaikan, pertama kepada pihak Auditor, yakni Inspektorat Kabupaten Tangerang."Pungkasnya


Hingga berita ini di terbitkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang H. Dadan Gandana, S.STP.,M.Si, dan Kepala Inspektorat, Tini Wartini belum dapat di temui untuk dimintai tanggapan dan pemberitaan selanjutnya.

Mangkrak, Proyek Pembangunan gedung Ruangan Guru SMPN 7, Solear kecamatan  Solear, Diduga Oknum Pelaksana Buang Bayi,

By On Sabtu, Agustus 31, 2024








Tangerang, xbintangindo.com

Sebuah proyek pembangunan ruang guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 (SMPN 7) Solear, berdasarkan informasi yang didapat, dalam kurun beberapa periode terakhir bangunan tersebut tak kunjung selesai.


Pantauan awak media di lokasi, terlihat pada fisik material, proyek pembangunan ruang guru tersebut hanya menyisakan besi tiang berdiri diatas pondasi, tanpa adanya tembok terdiri di selah-selah bangunan.


Mangkraknya proyek pembangunan ruang guru tersebut, tampaknya menimbulkan perhatian publik bahkan menjadi sorotan beberapa aktivis kabupaten tangerang, karena diduga akibat dari tidak terlaksananya sistem penyelenggaraan pembangunan yang tidak memiliki Surat Perintah Kerja (SPK), sehingga dinilai pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang melakukan pembiaran.


Dalam hal itu, di lokasi, awak media mencoba ingin menemui Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 7 Solear untuk melakukan konfirmasi, terkait mangkraknya proyek pembanguanan ruang guru yang berlokasi di SMPN 7 Solear tersebut.


Namun di sekolah itu, secara kebetulan awak media hanya bertemu dengan salah seorang Humas (Hubungan Masyarakat) SMPN 7 Solear yang bernama "Usup", ia menjelaskan bahwa Kepsek sedang tidak ada di tempat, pada Jumat 30 agustus 2024.


"Iya, Pak Kepsek nya sedang tidak ada di tempat, "sahut usup.


Ditanya soal keterangan pada proses pelaksanaan proyek pembangunan ruang guru itu, 'Usup' mengatakan bahwa, bangunan yang hingga kini masih terbengkalai pihak sekolah belum mendapatkan penjelasan dari pihak manapun kapan pembangunan tersebut akan dilanjutkan.


"Sudah dua tahun kesini pak, pembangunan itu sudah tidak dilanjutkan sampai sekarang, "kata dia kepada awak media 


"Banyak teman-teman dari lembaga dan media juga menanyakan perihal proyek ini, kami juga bingung kenapa bangunan itu tidak di lanjutkan, padahal kami dari pihak sekolah juga mengharapkan untuk ruang kelas guru, "timpal usup


Lebih lanjut, usup menjelaskan bahwa, pembangunan ruang guru di SMPN 7 Solear itu adalah hasil Pokok- Pokok dan Pikiran (Pokir) atau aspirasi masyarakat melalui anggaran yang dititipkan anggota dewan kepada dinas pendidikan kabupaten tangerang.


"Proyek itu kan dari Pokir Dewan, kalau selaku pengelola anggarannya Disdik kabupaten tangerang, dan yang ngerjakan bangunan ngakunya pemborong dari pagedangan, nah tiba-tiba kerjaan belum selesai udah ditinggalin, untuk permasalahannya kami juga tidak tahu pak, "jelasnya


Terpisah, Yudi Nursapyudi selaku Kasi Penyusunan Rencana dan program (PRP) Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, saat di hubungi awak media melalui aplikasi WhatsApp, dirinya akan menyampaikan perihal adanya sebuah informasi mangkraknya pembangunan ruang guru di SMPN 7 Solear kepada Plt bidang terkait.


"Siap nanti saya sampaikan ke PLT bidang SMP, tahun besok mau di kerjakan,"respon yudi.


Kendati begitu, proyek pembangunan ruang guru di SMPN 7 Solear yang terbengkalai hingga memakan waktu sampai 2 tahun itu, rupanya mendapat sorotan tajam dari Ketua Umum (Ketum) Lembaga Swadaya Mayarakat, Banten Coruption Watch (LSM BCW), Ana Triana, SH. 


"Menurut saya, ini sebuah hasil proses pengerjaan yang tidak masuk akal, proyek pembangunan ruang guru di SMPN 7 solear, sampai saat sekarang Mandek.!Hanya menyisakan material besi tiang dengan fisik berdiri diatas pondasi saja, melainkan bukan bangunan utuh, yang semestinya sudah layak di pergunakan, ada apa dengan Disdik Kabupaten Tangerang?."Tegasnya


Selain sebagai pemerhati pembangunan, pria yang akrab disapa Bule itu menilai bahwa, adanya dugaan indikasi penyimpangan anggaran di dalam sebuah pelaksanaan pembanguan ruang guru tersebut, yang hingga saat ini tanpa ada langkah-langkah yang nyata dari pihak manapun.


"Mangkraknya pelakasanaan pembangunan ruang guru itu, kuat dugaan kami bahwa, ini ada sebuah unsur gratifikasi, sehingga pengerjaannya pun tidak dituntaskan,"cetus bule.


"Dalam waktu dekat ini kami akan mempersiapkan dokumen-dokumen pengaduan dan pelaporan, yang akan kami sampai.

 *Sembunyikan 13 Paket Sabu dalam Kardus Charger, Pria 41 Tahun Ditangkap Polsek Kronjo Polresta Tangerang*

By On Jumat, Agustus 30, 2024







Tangerang, xbintangindo.com--

Aparat Polsek Kronjo Polresta Tangerang Polda Banten menangkap seorang pria berinisial MN, warga Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Pria berusia 41 tahun ini ditangkap lantaran melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis sabu.


Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono mengatakan, tersangka MN kedapatan menyembunyikan 13 paket sabu dalam plastik klip warna bening yang disembunyikan di dalam dus charger telepon seluler.


"Juga ditemukan alat hisap sabu serta sedotan yang diduga digunakan untuk menghisap sabu," kata Baktiar, Jumat (30/8/2024).


Baktiar menerangkan, tertangkapnya tersangka MN pada Minggu (18/8/2024), berawal dari informasi yang didapatkan kepolisian. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan observasi di lokasi penangkapan yaitu di sekitaran kediaman tersangka.


Pada saat petugas berada di lokasi penangkapan, tersangka MN menunjukkan gelagat mencurigakan. Petugas pun kemudian meminta keterangan tersangka MN.


"Akhirnya tersangka MN mengakui memiliki narkotika jenis sabu. Tersangka pun kita tangkap," terang Baktiar.


Tersangka MN beserta barang bukti kemudian dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka MN terancam hukuman di atas 5 tahun penjara karena dijerat dengan Pasal 114  ayat (1) dan Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Jalan Tembusan Kp. Cibeureum Cikande Serang - Kp. Garahieum Jayanti Tangerang Sudah Rusak Perlunya Pembangunan

By On Jumat, Agustus 30, 2024








Jalan lingkungan tembusan kampung Cibeureum kabupaten Serang ke kampung Garahieum kabupaten Tangerang yang kini sudah rusak. Jumat, 30/08/24.

Kab. Serang, | xbintangindo.com--

Jalan lingkungan tembusan antar Kabupaten dari kampung Garahieum Desa Cikande Kecamatan Cikande Kabupaten Serang - kampung Garahieum Desa Jayanti Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten kini kondisinya sudah rusak, warga berharap pemerintah Desa/pemerintah daerah Kabupaten Serang segera membangunnya. 


Menurut warga kampung Cibeureum Hanapi alias ipex," saya berharap pemerintah desa Cikande ataupun pemerintah Kabupaten Serang agar segera memprioritaskan jalan lingkungan tembusan dari kampung kami (Cibeureum) ke perbatasan kampung sebelah (Garahieum), pasalnya jalan dari Garahieum Sudah dibangun dan bagus, sedangkan yang dari kampung kami Cibeureum keperbatasan belum di bangun masih rusak." katanya.


Lanjut," jalan lingkungan ini perbatasan antar Kabupaten, malu rasanya kalau melalui jalan tersebut, jika hendak ke wilayah Kabupaten Tangerang kami dari wilayah Kabupaten Serang merasakan jalan yang rusak terlebih dahulu, ketika sampai perbatasan wilayah Kabupaten Tangerang kami baru merasakan jalan yang bagus dan nyaman, " sambung ipex.


Masih dengan ipex, "saya berharap pemerintah Desa Cikande maupun pemerintah Kabupaten Serang agar jalan tembusan segera dibangun kan nantinya terlihat dan dirasakan oleh pengguna jalan nyaman, kalau melalui jalan tersebut perut jadi sakit," tuturnya.


Hal senada dikatakan Udin warga kampung Garahieum Desa Jayanti Kabupaten Tangerang," Jalan tersebut menjadi jalan alternatif warga yang hendak beraktivitas, baik warga Kabupaten Serang maupun warga Kabupaten Tangerang, kalau wilayah kami seh (Kabupaten Tangerang ) sudah di bangun dan bagus hanya saja wilayah Kabupaten Serang nya yang belum di bangun. Kapan kali itu jalan di bangunnya sudah lama rusak pemerintahnya diem - diem bae."kata Udin.


Begitu pula di katakan M. Kurnia warga Jayanti," hampir setiap hari raya melintasi jalan tersebut, itu jalan tercepat kalau dari wilayah saya ke pasar banjar Cikande Serang, semoga cepat di bangun jalan tersebut, di betonisasi atau di aspal agar lebih nyaman." pungkasnya. 

Redaksi xbi//."

Rumah Warga Desa Mekarsari Carenang -Serang Ambruk 2 Tahun Tinggal Beratap dan Berdinding Dengan Terpal

By On Jumat, Agustus 30, 2024








Rumah Apriyanti (55) yang kondisi atapnya sudah Ambruk.

Kab. Serang, | xbintangindo.com--

Na'as nasib yang menimpa Apriyanti (55)  dan keluarganya, rumah yang mereka huni sudah dua tahun pada atapnya sudah ambruk hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah. (30/08/2024)


Apriyanti dan keluarganya kini terpaksa harus menempati tempat tinggal yang sangat tidak pantas atau sangat tidak layak huni. Tampak begitu sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa kondisi tidak sehat untuk keluarganya, pasalnya tempat yang mereka huni selama 2 tahun hanya berdinding dan beratap dengan terpal.


Apriyanti Berdomisili di kampung Kidongdong pasir Desa Mekarsari, kecamatan Carenang, kabupaten Serang-Banten.


Saat dikonfirmasi Suami Apriyanti (Kasbi) dirinya mengaku jika dirinya juga ikut tinggal bersama anak istrinya menghuni di dalam rumah berdinding terpal.


"Iyah bang ini tempat tinggal kami, saya suami apriyanti menantu dari ibu Hajah tu'ah, rumah orang tua kami rumah kami sudah lama roboh udah ada 2 tahunan, jadi kami sekeluarga terpaksa harus tinggal di belakang rumah cuma tertutup sama terpal. Jelas Kasbi kepada wartawan.


Lanjut, "Kami tinggal bersama anak istri, sama ibu mertua, kalo ibu sekarang lagi ke Palembang nengokin Kaka ipar habis lahiran. "Sambung Kasbi.


Masih dengan Kasbi, "dibilang malu mah malu saya bang, tinggal bareng keluarga di tempat seperti ini, seolah saya gak berguna, tapi mau gimana lagi jangankan untuk ngebantu buat membangun rumah, buat makan sehari-harinya saja saya kualahan, saya kerja serabutan kadang dapat uang kadang juga tidak dapat uang. Ya kalau dapat pun paling habis buat makan dan jajan anak secukupnya saja.  "Tuturnya


"Saya gak kerja bang pengangguran, istri saya juga sama, sedih kalo di ceritain mah. Bukan nya saya tidak mau memberikan kenyamanan keteduhan yayang layak untuk keluarga ( rumah) apa lah daya bang, saya berharap jika ada bantuan beda rumah dari pemerintah semoga saya mendapatkannya...amien. "Ucapnya


"Lebih khawatir lagi jika perubahan musim ada angin kenceng terpal berisik, jika hujan kebocoran, jika musim kemarau nyamuk banyak sekali, udah gimana jadinya keluarga saya. "Katanya sedih.


Di tempat yang sama Ganda salah satu saudara dari keluarganya menerangkan bahwa beberapa bulan kemarin pihak pemerintah desa Mekarsari sudah pernah survei ke lokasi rumah, Namum hingga saat ini belum ada kabar baik yang muncul. Dari pemerintah desa mau pun daerah.


"Kurang lebih dua bulan kemaren pemerintah desa Mekarsari pada kesini survei rumah ini, tapi sampe sekarang belum ada kabar baik yayang Datang. "Tutup Ganda.

Aditya xbi//.

Ngariung Iman Ngariung Aman Jelang Pilkada, Kapolres Serang Ngobrol Bareng Bersama Warga Diposkamling Desa Citerep Ciruas

By On Jumat, Agustus 30, 2024








Serang xbintangindo.com--

 Dalam rangka membangkitkan semangat ronda malam sambil menyampaikan pesan kamtibmas, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, SH , S IK, MH, M Si melakukan ngobrol bareng bersama puluhan warga di pos ronda Kampung dan Desa Citerep, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Jumat (30/8/2024) dinihari.


Acara ngobrol santai yang dikemas dalam program "Ngariung Iman, Ngariung Aman" diikuti sebanyak 65 warga. Pesan Kamtibmas yang disampaikan Kapolres yaitu terkait kenakalan remaja dan tawuran, miras, narkoba serta kondusifitas pada pilkada serentak.


"Jangan sampai hanya karena beda pilihan terjadi polarisasi, masyarakat harus menjaga kerukunan. 


Siapapun nanti yang terpilih harus kita dukung dan masyarakat tetap guyub," pesan Condro Sasongko yang didampingi Kapolsek Ciruas Kompol Muhammad Cuaib.


Soal kenakalan remaja dan tawuran, Kapolres memberikan pesan perlu adanya pengawasan lebih dari orangtua. Peran orangtua yaitu mengawasi anak-anaknya tidak keluyuran dengan tujuan yang tidak jelas.


"Dalam hal ini kami tidak main-main, sudah 30 remaja diproses hukum karena terlibat kenakalan remaja. Oleh karena itu, saya berpesan awasi anak-anaknya, jangan sampai terlibat kenakalan remaja dan tawuran," tandas Alumnus Akpol 2005.


Demikian halnya dengan peredaran miras, narkoba serta judi, lanjut Kapolres, Polri tidak dapat bekerja sendiri harus ada peran aktif dari masyarakat, diantaranya dengan tidak mengkonsumsi terlebih mengedarkan.


"Semua yang dilarang itu akan hilang jika masyarakat tidak ikut terlibat di dalamnya. Namun demikian, sebagai pelayan masyarakat, kami tetap berusaha untuk memberantasnya," tegasnya.


Dalam hal menjaga kondusifitas kamtibmas lingkungan dari tindak kejahatan, Kapolres meminta agar kegiatan ronda malam terus digalakkan dan ditingkatkan.


"Saya minta ronda malam ini harus tetap dijaga, selain menjaga keamanan lingkungan juga untuk silaturahmi" tandas mantan Kasubdit Tipidter dan Tipidsus Ditreskrimsus Polda Banten itu. 


Sementara itu, Ketua RT 01 Slamet mengungkapkan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kapolres yang telah meluangkan waktu untuk bersilaturahmi sekaligus pembinaan dalam mencegah kenakalan remaja serta kegiatan lain yang menggangu kondusivitas kamtibmas.


"Sebagai tokoh masyarakat, saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kapolres yang berkenan bersilaturahmi bahkan ikut ronda sampai jam 2 subuh.


 Kami dan warga mendukung apa yang menjadi tugas Kapolres dalam menjaga kondusifitas Kamtibmas dari kenakalan remaja dan tawuran, miras, narkoba serta perjudian," ucap Slamet. 


Dalam kesempatan itu, Kapolres memberikan bantuan televisi untuk di pos ronda, bingkisan sembako kepada warga yang hadir serta hadiah door prize 5 kipas angin bagi warga yang berani berinteraksi dengan Kapolres.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *