Lebak- Adalah Yuyun Oktamawati, sosok perempuan setengah baya yang merasa terdzolimi oleh Oknum Kepala Sekolah Sekolah Luar Biasa (SLB) ditempat suaminya mengabdi.
Yuyun selaku istri dari Asep Wahyu Sumirat yang menduga bahwa suaminya telah menjadi korban kebijakan sepihak dari Oknum Kepala sekolah Sekolah Luar Biasa (SLB), karena dirinya menganggap jabatan suaminya yang sebelumnya Wakil Kepala Sekolah (WAKEPSEK) Sarana Prasarana (SARPRAS), kini Asep digeser ke posisi guru biasa lantaran sakit. Ini kata Yuyun, Rabu/05 februari 2025.
"Tentu saya sangat kecewa, karena suami saya dari jabatannya Wakepsek Sarpras digeser secara sepihak jadi guru biasa dengan alasan sakit."ungkapnya.
Yang menjadi pertanyaan Yuyun, karena suaminya Asep adalah ASN, apakah Oknum Kepala Sekolah bisa melakukan kebijakan semaunya sendiri, tanpa melakukan konfirmasi Dinas Pendidikan yang membawahi sekolahnya dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Banten, terlebih tidak ada konfirmasi sebelumnya terhadap Asep suaminya terkait penggeseran posisi jabatannya.
Lanjut Yuyun,"Kan suami saya ASN, apakah Kepala sekolah bisa melakukan kebijakan semaunya sendiri tanpa rekomendasi yang jelas dari Dinas Provinsi,"tanya Yuyun.
Yuyun juga mengeluhkan, karena pihak sekolah tidak ada support dan ini kan masih ada enam bulan lagi untuk sampai ke semester delapan (8) seharusnya masih menjadi hak pertanggungjawaban dan tugas Asep menurut Yuyun, tapi karena suaminya sakit sehingga Yuyun menduga ini dijadikan alasan untuk menggeser suaminya dari jabatan sebelumnya.
"Ditambah pihak sekolah tidak pernah memberikan support apapun selama suami saya sakit, justru seolah dibiarkan tidak ada perhatiannya sama sekali, terkesan sudah tidak berguna lagi."keluhnya.
"Terus ini kan semester belum habis, masih sisa enam bulan untuk sampai ke semester delapan, berarti masih menjadi tugas dan kewajiban suami saya, dan perlu diketahui bahwa suami saya adalah perintis SLB di Kabupaten Lebak,"tegas Yuyun, raut kecewa.
Lalu ditanya harapan,"Ya harapan saya, pihak Dinas Provinsi Banten tanggap dan memberikan hak-hak atas suami saya, terkait jabatan sebelumnya dan lebih bijak dalam mengambil keputusan."tutupnya.
Disisi lain awak media berupaya mengkonfirmasi Kepala Sekolah Asrori Ahmad via chat wathsap, di hari yang sama. Dirinya mengatakan,"Suami ibu Yuyun memang sakit pak, dan waktu saya menjenguk beliau, ibu Yuyun. Bilang suaminya tidak akan sembuh,"Kata Kepsek.
Lanjut,"Malah bila ke sekolah ibu Yuyun hawatir pingsan,"imbuhnya.
"Selain itu dari hasil pemeriksa'an dokter pemerintahan, suami ibu Yuyun (Asep) hanya diperkenankan untuk melaksanakan tugas yang ringan-tingan saja,"papar Asrori Ahmad.
"Oleh karena itu saya mengurangi tugas tambahan sebagai Wakasek pak, karena tugas Wakasek sangat berat,"terangnya tutup.
Marwan xbi
« Prev Post
Next Post »