Kab. Tangerang,| xbintangindo.com
Miris, kurang ketatnya pengawasan dari dinas terkait terhadap program bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di kecamatan dan pedesaan , menyebabkan masih banyaknya warga yang rumahnya tidak layak huni belum juga tersentuh program tersebut.
Sebuah keluarga di Desa, Kecamatan Cisoka , Tangerang , hidup satu keluarga dengan sumur timba yang berada didalam dapur , jamban dan penerangan seadanya, Lebih parah lagi mereka mendiami sebuah rumah yang sudah lapuk dan nyaris roboh.
Tampak di dalam rumah
Kehidupan yang serba kekurangan ini sudah dilakoni Udi ( 50 ) selama bertahun-tahun. Bersama istrinya Nunung (40), dan 7 anaknya dia mendiami sebuah rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan dan hanya bisa pasrah menjalani kehidupannya di sebuah rumah berukuran 5×6 meter, berlantai tanah dan bersama 7 anak ini terletak di desa Cisoka , Kecamatan Cisoka , Kabupaten Tangerang , Provinsi Banten
Ironisnya lagi, atapnya sudah lapuk dan bocor. Jika turun hujan, seisi rumah banjir dan basah. Selain itu, disaat turun hujan mereka berteduh didepan bale bambu bersatu agar tidak kehujanan , sehingga untuk menutupi pandangan dari luar hanya menggunakan kain seadanya,
Nunung saat diwawancarai awak media xbintang indo, com menjelaskan " kami tinggal dirumah sudah cukup lama pak, kadang kadang kalo turun hujan air pada masuk semua karena atap atap di atas pada bolong dan bocor, apa lagi kalau hujan deras kami terpaksa keluar diemperan bale bersatu dengan anak anak saya yang tidak bocor, "ucapnya
Masih Nunung, selama ini suami saya tidak kerja , bahkan kerja aja serabutan di kala orang lain membutuhkan tenaga nya baru bisa masak, anak saya ada tujuh bersaudara yang satu sudah berumah tangga dan adik adik nya tinggal bersama kami, sehari hari nya saya kemarin keliling kadang berjualan kue, tapi sekarang sudah tidak lagi berjualan paling dari suami saya , apa lagi anak saya yang baru lulusan sekolah menengah pertama ( SMP ) ingin melanjutkan sekolah nya tidak ada biaya , kadang kadang saya suka menangis sendiri sedih melihat anak saya yang ingin meneruskan cita cita nya, bingung pak"" tutup nya.
Urip Rifal .
« Prev Post
Next Post »