Banten,| xbintangindo.com-
Kepala keluarga asal kabupaten serang Banten, setiap waktu dirinya terpikirkan bagaimana dengan nasib anak dan istrinya, Setiap hari jangankan untuk senang, ingin merasakan tenang saja dirinya begitu kesulitan dengan keadaan rumah yang mereka huni saat ini terlihat sangat tidak layak dan sangat mengancam bagi keselamatan mereka.
SUNATA yang berdomisili di kampung Bayongbong pintu, RT/RW 010/001, desa pamanuk, kecamatan, Carenang, kabupaten serang-banten. seorang kepala keluarga dengan satu istri dan tiga anak, dua di antaranya masih dalam langkah belajar di bangku sekolahan dasar (SD).
Sang kepala keluarga yang mempertahankan hidup anak dan istrinya dengan menghandalkan penghasilanya sebagai kuli serabutan tani sawah, dirinya ingin sekali memberikan tempat yang layak dan bisa menjamin keselamatan untuk masa depan keluarganya, namun keadaan tak berkehendak. Jangankan untuk memperbaiki tempat tinggal, bisa bertemu makan sehari sekali saja sudah bersyukur.
Berbeda dengan masa kepemimpinan desa tahun kemarin, selain dirinya seorang petani beliau adalah salah satu kepala rukun tetangga (RT) di perkampunganya, melainkan penghasilanya selain dari ladang sawah juga mendapatkan honorer dari desa.
"Setiap hari terpikirkan nasib istri dan anak-anak saya, karena terpaksa harus rela tidur bareng di satu kamar bersempitan. "Ungkap sunata
"Pengen rasanya merehab rumah, ngasih tempat yang lebih layak untuk anak dan istri saya. Tapi mau bagaimana lagi ?? "Tuturnya
"Jangankan untuk memperbaiki rumah, bisa bertemu nasi buat makan sehari sekali saja sudah Alhamdulillah. namanya kerja serabutan di sawah itu pun kalau memang ada yang menyuruh.
"berbeda saja sekarang sama masa kemarin, selain penghasilan saya dari sawah, juga ada honorer saya sebagai RT. "Jelasnya
Tersorot oleh awak media tempat yang mereka huni ternilai sangat meresahkan bagi keselamatan anak dan istrinya, batu tembok rumahnya begitu banyak yang sudah runtuh bolong dan pecah, bahkan tahun kemarin salah satu tembok ruang rumahnya sempat roboh yang diduga karena tidak kuat menahan hembusan angin, saat ini tembok tersebut hanya di tutup dengan selembar terpal putih, bambu dan kayu bagian atap rumah terlihat sudah keropos dan terlihat tidak akan kuat lama lagi untuk menahan beban beratnya genteng.
Lanjut SUNATA "Sudah lama kamar sebelah gak di tempati karena tembok sama atap rumah gak meyakinkan buat berteduh.
Ternyata bener, tahun kemarin tembok kamar sebelah roboh kena angin, sampe sekarang gak di tempati itu, ya karena belum bisa memperbaikinya jadi di tutup saja sama terpal.
"Cuma sisa satu kamar ini saja yang bisa kita tempati bersama istri dan anak-anak saya. "Terangnya
Konon katanya hal ini sudah pernah di tembuskan dengan sebuah berkas proposal bantuan kepada pemerintah kabupaten serang Melalui ketua pengurus kelompok tani Ambon empat beserta rekan-rekan namun harapanya hingga saat ini belum juga ada tindak lanjutnya.
"Dua tahun kemarin pas tembok rumah roboh, ketua tani Ambon sama pak oji dan rekan-rekan langsung mengajukan bantuan, rumah ini sudah di foto segala, bahkan sampai sekmat dulu ikut serta di sini, tapi sampe sekarang belum juga ada kabar baik.
Saya bersama keluarga sangat berharap dan masih menanti bantuan itu datang, walau hanya bahan materialnya saja atau apapun itu saya sangat mengharapkan dan menantinya "Harapanya
Team tersambung dengan ketua kelompok tani Ambon empat sekaligus dirinya sebagai penasehat organisasi PP "KURJEN" menjelaskan kepada awak media "kita sudah usahakan dengan mengajukan berkas bantuan proposal, kabar terahir pak oji yang menyampaikan ke saya mah berkas sudah di terima, tapi saya kurang tau sampainya ke bansos atau di rutilahu "Jelasnya
Semoga saja gak lamanya waktu ini bantuan itu datang. "Harapnya.
Redaksi xbi//.*
« Prev Post
Next Post »