Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Drama Baru Dan Dugaan Korupsi Bedah Rumah Program Gebrak Pakumis Tahun 2023 Desa Pete Tigaraksa











Tangerang,| xbintangindo.com-

Berbagai macam bantuan diluncurkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat kurang mampu. Salah satunya Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Meski program ini, menjadi program unggulan Presiden Ir. Jokowidodo dan juga merupakan salah satu program unggulan Pj Bupat

Tangerang tidak membuat para oknum merasa segan untuk bermain, demi meraup keuntungan pribadi

Namun sangat disayangkan,rupanya tujuan mulia dari adanya program GEBRAK PAKUMIS tersebut ternyata tidak dibarengi dengan adanya proses pengerjaan yang baik dan pengawasan yang super ketat sehingga pada proses plaksanaan pembangunan rumah tidak layak huni tersebut diduga kuat terdapat ketidak sesuaian dan berbau penyimpangan.

Dugaan penyimpangan dan ketidak sesuaian tersebut dapat tergambar didalam proses pembangunan rumah tidak layak huni yang berada di Kp.Picung Desa Pete Kecamatan Tigaraksa provinsi banten

Dari hasil pantauan awak media dilokasi pengerjaan tersebut didapati adanya penggunaan penggunaan besi 8 yang diduga kuat banci,yang dipergunakan untuk pemasangan tiang slof dan lain sebagainya,terlihat pula ring slof yang dipergunakan sangat kecil layaknya kawat,belum lagi adanya penggunaan bajaringan yang berukuran sangat tipis diangka ketebalan baja ringan 0.39/0.40 dan hal tersebut tentunya dinilai berbagai fihak sangat janggal dan tidak sesuai dengan prototipe bangunan Gebrak Rumah Pakumis itu sendiri.

Dugaan ketidak sesuaian dan potensi Mark up Anggaran didalam proses pengerjaan itupun seketika menguat setelah adanya pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu pekerja ketika coba diwawancarai awak media yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa besi tiang slof tersebut menggunakan besi berukuran 8 full dan ring slof itu sendiri menggunakan besi 6 full.

"Kalo besi tiangnya pake yang ukuran 8 full dan ring slof nya sendiri itu 6 full..ucap pekerja.

Tentunya pernyataan tersebut bertentangan dengan fakta yang ada dilapang,yang dimana penggunaan besi 8 tersebut diduga banci,dan ring slof itu sendiri menggunakan besi 4 yang turut diduga kuat banci

Sementara itu Kepala Unit Pengelola Kegiatan(UPK)Tigaraksa yang beberapa kali coba dihubungi oleh awak media melalui sambungan via teleponnya hingga detik ini belum dapat memberikan keterangan,kendati sambungan telepon sedang aktip.

Atas temuan awal ini, investigasi akan berlanjut pada petugas pendamping program yang disinyalir merupakan petugas dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). 

Akibatnya belum dapat diketahui secara pasti berapa jumlah warga Tigaraksa yang mendapatkan bantuan bedah rumah.

Hingga kini proses pembangunan rumah tidak layak huni tersebut masih terus berlangsung sampai berita ini ditayangkan Kepala Unit Pengelola Kegiatan(UPK)Tigaraksa belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi dan pemberitaan lebih lanjut.

Urip xbi//.*

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *