Serang, - xbintangindo.com-
Proyek pembangunan jembatan Jatipulo yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten pada tahun anggaran 2022 tidak selesai dilaksanakan sesuai rencana pekerjaan yang telah tertuang dalam perjanjian kontrak antara pihak dinas dan penyedia yang terjadi tahun 2022.
Pembangunan jembatan Jatipulo yang menghubungkan antara kabupaten serang dan kabupaten Tangerang itu padahal sangat mendukung untuk peningkatan ekonomi masyarakat pasalnya, sarana konektivitas infrastruktur jalan sangat diperlukan bagi masyarakat namun hingga di akhir tahun 2022 pembangunan jembatan Jatipulo harus terhenti entah apa penyebabnya.
Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) provinsi Banten telah mengalokasikan anggaran senilai 15.691.391.000 yang akan dikerjakan oleh PT Sinabung dengan harga penawaran senilai 15.187.950.162.
Pembangunan jembatan Jatipulo pada tahun anggaran 2022 tertuang dengan nomor kontrak : 600/113/SPK/PJBT-JTPL/BBM/DPUPR/VI/2022 dengan waktu pelaksanaan 190 Hari Kalender terhitung pada saat Surat Perintah Kerja (SPK) yang dikeluarkan pada Bulan Juni 2022 dan pekerjaan tersebut didampingi oleh konsultan pengawas dari PT Ardiana Dwi Yasa Consultan dengan nilai 426.751.000.
Sekertaris Badan Peneliti Independen (BPI) Provinsi Banten Erwin Teguh mencurigai aroma bau busuk yang diduga dilakukan oleh oknum dinas PUPR provinsi Banten, pasalnya, anggaran untuk kegiatan pembangunan jembatan Jatipulo senilai 15 Miliar lebih itu tidak selesai dilaksanakan oleh pihak penyedia sesuai target rencana selama 190 hari kalender. Ini menunjukan bahwa dinas PUPR Banten telah gagal dalam menjalankan program yang direncanakan.
Erwin mengatakan, proyek pembangunan jembatan Jatipulo bisa dikatakan sebagai proyek gagal kontruksi, dikarenakan dari informasi yang didapat tim lembaga BPI proyek pembangunan jembatan Jatipulo ini sudah carut marut dalam pelaksanaannya diduga banyak campur tangan oknum yang berupaya untuk meraup keuntungan sehingga proyek ini lakukan pemutusan kontrak oleh dinas.
Informasi yang kami dapat di lingkungan DPUPR Banten bahwa proyek pembangunan jembatan ini hanya dijadikan ajang Bancakan oleh segelintir orang.
Kami dari BPI mencurigai atas progres penyerapan anggaran untuk pembangunan jembatan Jatipulo senilai 15 Miliar yang mana sampai bulan Desember 2022 fisik yang terpasang baru mencapai 64% sehingga dikarenakan fisik tidak mencapai 100% pihak dinas melakukan pemutusan kontrak terhadap PT sinabung. Namun kami mempertanyakan apakah pembayaran itu di bayar sesuai progres fisik yang terpasang atau sudah dibayarkan semua.
Erwin menambahkan bahwa untuk tahun 2023 pihak dinas PUPR Banten telah mengalokasikan anggaran senilai 4,5 Miliar untuk penyelesaian pembangunan jembatan Jatipulo, yang mana dari informasi yang didapat nilai 4,5 Miliar itu untuk menyelesaikan pekerjaan perbaikan lantai jembatan, oprit jembatan dan pelengkap jembatan. Anggaran itu akan digunakan pada bulan Oktober 2023 sehingga untuk pekerjaan pembangunan jembatan Jatipulo ini menghabiskan anggaran mencapai 19,5 Miliar.
Kami dari BPI banten mendesak kepala Dinas PUPR Banten untuk transparan dalam mengelola penggunaan anggaran yang didanai dari APBD.
Beberapa hari lalu kamu dari BPI Banten sudah mengecek ke lokasi pekerjaan jembatan Jatipulo, disana ada beberapa pekerja yang sedang mengerjakan jembatan namun ketika salah satu pekerja ditanya bahwa dirinya dipekerjakan oleh pihak dinas untuk menyelesaikan proyek ini. Ungkap Erwin teguh kepada media Selasa (31/10).
Kurniawan xbi//.
« Prev Post
Next Post »