Staf Desa Wana kerta saat menghubungi kades Wanakerta Tumpang Siagian. Tik-tok akun o-q8789.
TANGERANG,| xbintangindo.com--
2 Video yang kini beredar di media sosial (Medsos) aplikasi tik-tok akun@o-q8789 part 1 terlihat seorang ibu selaku staf Desa Wanakerta sedang komunikasi dengan Kepala Desa Wanakerta Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang. dan part II terlihat kades Tumpang Siagian Sedang ngamuk-ngamuk kepada pemohon Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP), hampir adu jotos.
menjadi viral di media sosial ( Medsos), video berdurasi (0.31 detik) tersebut telah beredar di beberapa group WhatsApp
Dalam video tersebut terdengar suara seorang staf Desa wanita berhijab Desa Wanakerta menghubungi kades Tumpang Siagian jika ada perwakilan dari perusahaan membuat SKDP. dan pihak perusahaan menanyakan, Apa benar jika pembuatan domisili di sini Desa Wanakerta sebesar dua juta lima ratus rupiah (Rp.2.5 juta) ibu tersebut pun menerangkan. "Saya hanya bagian pelayanan saja, Untuk pembuatan SKDP Rp. 2.5 juta saya hanya menjalankan perintah kepala Desa saja, permohonan SKDP ini tanda tangani oleh pak lurah dan di lanjutkan tanda tangan dari pak Camat," kata staf Desa Wanakerta.
Sedangkan Video part II berdurasi (2.50) terlihat kades Tumpang Siagian emosi dan hampir adu jotos dengan pihak perwakilan perusahaan yang merasa kena pungli Rp. 2.5 juta. Dalam pembuatan SKDP.
Kepala Desa Wanakerta Tumpang Siagian emosi saat melihat salah satu dari warga merekamnya, beruntung salah satu staf desa langsung melerainya.
Saat dikonfirmasi Kades Wanakerta Tumpang Siagian membenarkan jika video yang viral adalah dirinya, menurutnya saat itu dirnya sedang rapat dengan kepala desa di Kantor Kecamatan Sindang Jaya, namun salah seorang stafnya langsung menelponnya, kemudian dia pulang dari Kecamatan langsung menemui warga yang hendak mengurus surat keterangan domisili perusahaan.
" Saya emosi ketika warga yang salah alamat bukan warga Wanakerta melainkan Desa Sindang Jaya hendak memviralkannya dengan bahasa pungli,"kata Tumpang.
Dia langsung emosi karena sebagai Kepala Desa dibentak oleh warga yang hendak mengurus surat dengan bahasa kasar, kemudian dirinya pun tidak bisa menahan emosi namun tidak sampai terjadi keributan.
" Saya tidak terima ketika saya datang dibilang ada apa - ada apa, ini kantor saya, justru seharusnya saya yang nanya ke dia ada apa,"tandasnya. (Naskah berita iday pers)
Redaksi xbi//Dimas//.
« Prev Post
Next Post »