EndRizal (Kiri) Ayah R dan Welfendry selaku paman. ( Foto: Dimas agung)
Tangerang,| xbintangindo.com
Keluarga dari Anak Pelaku santri DAAR EL-QOLAM yang kini berada di rutan Polres Kabupaten Tangerang merasa dari pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM pilih kasih.
Kuasa Hukum anak pelaku R (15) Anta Wisnu Sarko SH mengatakan, bahwa R juga salah satu korban akibat lalainya pengawasan dari pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM.
" Bagaimana pun R juga masih tercatat sebagai santri DAAR EL-QOLAM walaupun kini sedang menjalani pemeriksaan intensif di polres kabupaten Tangerang, " Ujar Anta Wisnu Sarko SH.
keluhan juga oleh orang tua R (anak pelaku) EndRizal, Dirinya sangat menyayangkan kepada pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM yang sudah 8 hari tidak ada memberikan semangat kepada anaknya dan keluarganya.
"Saya selaku kepala keluarga (Ayah) dari R (15) sangat menyayangkan kepada pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM yang seolah-olah tidak perduli dengan R dan keluarga kami, selama 8 hari anak saya dipoles Tiga Raksa Kabupaten Tangerang Banten belum pernah di besuk atau di berikan motivasi semangat agar anak saya tidak melamun terus. " Kata EndRizal.
Lanjut EndRizal," Apa lagi datang silaturahmi ke rumah saya, bagaimana pun juga kami keluarga R dengan kejadian ini sangat terpukul, apa lagi istri saya setiap hari menangis dan gak mau makan, memikirkan anaknya dan sahabat anaknya B (15) yang meninggal dunia dan keluarganya yang sedang berduka, " Tambahnya.
Masih dengan Ayah R," Kami pihak keluarga R betul-betul tulus dalam hati memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga alm B, kami keluarga besar R selalu mendoakan semoga almarhum B diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesehatan dan ketabahan serta kesabaran, sekali lagi saya memohon maaf," ungkapnya dengan suara tersedu-sedu.
Ditempat yang sama paman R, Welfendry (Wely) juga memohon maaf kepada keluarga B dan dirinya juga menyayangkan sikap pemilik maupun pengurus pondok pesantren DAAR EL-QOLAM yang pilih kasih kepada keluarganya R.
" Saya pribadi sebagai paman R sangat menyayangkan sikap yang acuh dan pilih kasih kepada keluarga adik saya (EndRizal-Red), hal yang wajar jika pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM selalu berkunjung ke rumah duka (B) itu wajib dilakukan oleh pihak DAAR EL-QOLAM selain silaturahmi juga mendoakan almarhum (B), tapi keluarga kami juga (R) wajib juga di perhatikan dan di berikan semangat dari pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM, agar R dan orang tua nya tidak terus menerus dirundung rasa bersalah atas kejadian didalam pondok pesantren DAAR EL-QOLAM Minggu yang lalu." Ungkap Wely.
Sampai berita ini disiarkan pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM belum dapat dimintai keterangannya.
Menurut Aktivis Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten Ketua Pokja Wartawan Kecamatan Jayanti Haerul Alam dalam hal perkelahian antar santri DAAR EL-QOLAM yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
" Kejadian yang sedang viral di dalam pondok pesantren DAAR EL-QOLAM itu menurut saya kedua santri tersebut bisa dikatakan sebagai korban B Meninggal dunia dan R menjalani proses hukum karena mereka berdua sedang menjalani pendidikan dan dalam pengawasan Ponpes DAAR EL-QOLAM yang terkenal sebagai ponpes modern dan bergengsi yang tercatat 5 besar di Indonesia, seharusnya pihak ponpes peka terhadap 2 korban tersebut, perdulinya jangan kepada keluarga korban B namun pihak pondok pesantren DAAR EL-QOLAM juga harus perduli kepada pihak keluarga R, karena keduanya masih tercatat sebagai santri DAAR EL-QOLAM." Tegas Ketua Pokja Wartawan Kecamatan Jayanti.
Redaksi xbi// Dimas//.
« Prev Post
Next Post »