LEBAK,| xbintangindo.com
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Lebak penuhi undangan Ikatan Wartawan Online (IWO) yang beralamat dijalan Raya Siliwangi No.1 Muara Ciujung Timur Kecamatan Rangkas Bitung provinsi Banten kunjungan ini dilakukan bentuk upaya membangun sinergitas dan tali silahtuhrami,serta sekaligus melakukan diskusi di Sekretariatan IWO tersebut.Selasa 9 Agustus 2022
Diskusi Ikatan Wartawan Online (IWO) bersama Kadinkes Kabupaten Lebak kali ini membahas terakit virus Covid 19 serta soal Penyakit Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Trianto Supiyono.Menjelaskan dalam diskusinya di Sekretariatan Ikatan Wartawan Online (IWO) setempat,bahwa
pandemi Covid 19 belum berakhir di Lebak.Sejak munculnya Covid 19 di Kabupaten Lebak,dua tahun lalu atau sejak munculnya Covid 19 data Update dari Dinas Kesehatan tanggal 8 Agustus 2022 Terkonfirmasi 14.065 Sembuh 13.805 Meningal 227 dan Isolasi Mandiri 33.
"Pandemi Covid 19 yang muncul di dua tahun yang lalu dan sampai sekarang belum dapat si selesaikan dengan baik,
dalam arti kasus Covid masih ada dan vandemi juga belum dicabut, upaya-upaya kami yang dilakukan dalam hal ini Dinas Kesehatan akan mengacu dan tidak lepas dari instruksi yang di sampaikan oleh pusat berkaitan dengan penanganan Covid 19."pungkas Kadis
Masih kata Kepala Dinas Kesehatan Sekarang ada 33 Terkonfirmasi mereka sedang melakukan isolasi mandiri kasus ini trennya Kasun ini sudah melandai kita ada disisi level Dua.
"Kondisi masyarakat saat ini sudah ada di posisi normal lagi,tapi tetap kita harus melakukan protokol kesehatan sesuai anjuran yang dianjurkan pemerintah. Ingat Covid itu ada dan apabila ada yang bilang Covid itu tidak ada, itu suatu kebohongan."tegas Kadis
Berkaitan dengan Demam Berdarah (DBD). Update dari Dinas Kesehatan per tgl 8 Agustus terlapor, jumlah kasus Demam Berdarah (DBD) ada 436 di 25 Kecamatan.Seseorang bisa terserang demam berdarah karena tubuh terinfeksi oleh virus yang dibawa serangga jenis artropoda,dalam hal ini adalah nyamuk Aedes Aegypti.
" Kami dari dinas Kesehatan upaya kami difokuskan pada pencegahan perkembangbiakan dan pembasmian sarang nyamuk tersebut.untuk meminimalisir jatuhnya korban yang di sebabkan akibat nyamuk Aedes Aegypti."ucap kadis
Dengan adanya kasus Demam Berdarah (DBD) di 25 Kecamatan yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti masyarakat agar melakukan bersih-bersih lingkungan, seperti rutin membersihkan halaman rumah,agar hidup kita menjadi kuat dan sehat dan terhindar dari jentik- jentik nyamuk yang bisa berkembang menjadi nyamuk Aedes Aegypti.(Jay)
« Prev Post
Next Post »