JAKARTA,| xbintangindo.com
Pertapaan Pringgodani merupakan petilasan Eyang Panembahan Koconegoro salah satu obyek wisata spiritual bersejarah yang terletak di sebelah barat lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1.300 meter dari atas permukaan laut.
Pertapaan ini terletak di Desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.
Para peziarah harus menyusuri jalan setapak sepanjang 3 km dari Desa Blumbang dengan berjalan kaki.
Bopo Jasin (70) Pria asal Kota Batu Kabupaten Malang Jatim yang berdomisili di Kota Surabaya sudah 252 kali naik ke Pertapaan Eyang Penambahan Koconegoro Dari Tahun 1997 hingga Juli 2022 .
"Semua itu adalah rencana Tuhan Hyang Maha Kuasa untuk jiwa saya, semoga saya selalu di berkati dan panjang umur diberikan kesehatan bhingga saya bisa melestarikan tradisi, adat budaya di Pertapaan Pringgodani." Kata Tokoh Lintas Agama Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) Sanggar Pamelengan Pringgodani Bopo Jasin saat di konfirmasi awak media Sabtu, (9/7/2022) melalui sambungan telepon.
"Puji Tuhan,sekarang jalannya sudah cukup baik dan di beberapa tempat sudah di bangun pengaman jembatan hingga para peziarah dapat merasa aman dan nyaman saat menuju Pertapaan Pringgodani." Tegasnya.
" Tanggal 28 Juli 2022 Saya akan naik ke Pertapaan Pringgodani dan akan mempersiapkan Kirab Sesaji tepat Mapak 1 Suro 1956 Tahun Saka Jawa / 1 Muharram 1444 Hijriah Tanggal 29 Juli Malam 30 Juli 2022 bersama putro wayah Pringgodani yang akan berdatangan dari seluruh Indonesia untuk m manjatkan doa bersama sesuai Agama dan kepercayaan masing-masing di Pertapaan Pringgodani." Jelasnya.
"Semoga kita selalu di beri kesehatan, kelancaran segala urusan dan kita diberi kemudahan untuk bisa sama sama hadir di Pertapaan Pringgodani untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi, adat, budaya leluhur kita." Imbuhnya.
"Tokoh lintas Agama dan serta kalangan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME akan berkumpul dan bersama-sama memanjatkan permohonan sesuai dengan cara dan kepercayaan masing-masing jelang pergantian tahun saka Jawa (Suroan)." Pungkasnya. (Tim/Red)
Penulis: Lilik Adi Goenawan
« Prev Post
Next Post »