Gembong.| xbintangindo.com
Menjadi Tentara Republik Indonesia (TNI) mungkin menjadi impian banyak orang. Tapi tidak dengan H. Nurjen, pria asal Desa Gembong Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang. Senin 27/06/22.
Pada tahun 2019, dia memilih berhenti dari prajurit TNI yang sudah menduduki pangkat Kapten. Saat itu, H. Nurjen lebih memilih untuk membangun Desa Gembong dengan mencalonkan diri dalam Pilkades.
Pria kelahiran Tangerang 05 Juni 1974 ini, mendaftarkan diri masuk Bintara TNI-AD Tahun 1995. Bertugas di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), dan pernah mengikuti Pendidikan Sekolah Intelegen Teretorial pada tahun 2016.
Dia menjadi Perwira Pertama berpangkat Kapten di Kodam Jaya. Dan masih aktif menjadi Anggota TNI-AD serta memiliki masa dinas selama 14 tahun.
Dirinya bercerita tentang perjalanan rumah tangganya. Menikah pada tahun 1999, dengan Hj. Herni Susilawati, dikaruniai 3 orang anak, 2 Putri dan 1 laki laki.
Kapten (Purn) H. Nurjen menuturkan, pengalaman yang berkesan menjalankan tugas ke Banda Aceh untuk penanganan bencana alam selama 5 bulan.
“Kita punya prinsip harus selalu ada untuk masyarakat, kapan pun dan dimana pun kita dibutuhkan, apalagi di tengah musibah bencana alam tsunami,” ucapnya pada Sabtu, (19/02).
H. Nurjen menjadi Kepala Desa Gembong untuk periode tahun 2019 -2025. Banyak perjuangan yang dirasakan selama mencalonkan diri menjadi kepala desa.
Meski demikian, baru dua tahun menjabat kepala desa, dirinya sudah mendapatkan banyak prestasi dan penghargaan.
Seperti mendapatkan Juara 1 Lomba Desa Tingkat Kecamatan Balaraja. Juara 1 Lomba Desa Tingkat Kabupaten Tangerang. Dan Juara 1 Tingkat Provinsi Banten.
Seluruh Lomba yang mendapatkan Juara 1 itu adalah lomba inovasi desa, dengan menyiapkan piket 1X24 jam perangkat desa yang jaga dan standby.
“Karena kondisi saat pandemi Covid-19, sudah hampir 2 tahun berjalan, maka kita tidak mengikuti kegiatan lomba desa tingkat nasional,” tuturnya.
Dirinya berharap seluruh mimpi dan harapan terbaiknya untuk membangun desa bisa terwujud dengan nyata. Dengan bergotong royong dan melibatkan masyarakat, dengan menggali potensi desa yang ada di wilayahnya.
Tak hanya itu, dirinya sangat dekat dengan para tokoh agama, masyarakat, pemuda, Ormas, OKP, media, dan lembaga apa pun.
“Kuncinya jaga komunikasi yang baik agar bisa terus terjalin dengan baik pula,” tegas H. Nurjen.
Alasan kantor Desa Gembong buka 24 jam, sambungnya, agar seluruh kebutuhan warga bisa terpenuhi. Seperti adanya mobil siaga desa bilamana dibutuhkan untuk masyarakat berobat dan keperluan lainnya.
“Agar masyarakat yang ingin berobat dan diantar ke klinik, puskesmas, atau bahkan rumah sakit, kita sudah siapkan itu semua untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” paparnya.
Masih kata H. Nurjen, banyaknya perusahaan yang ada di Desa Gembong ini, dirinya juga ingin mengurangi pengangguran, dengan cara berkomunikasi dengan beberapa perusahaan.
Tujuannya untuk mempekerjakan putra daerah asli orang Gembong, agar seluruh warga desa bisa bekerja dan tidak menjadi penonton di kampung sendiri.
“Serta bisa memiliki penghasilan yang memadai sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimilikinya,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Pemuda Gembong M. Gufron (32) menambahkan, H. Nurjen merupakan sosok yang menjadi panutan.
Dirinya bangga dan kagum dengan tata cara kepemimpinan Kepala Desa Gembong yang baru 2 tahun menjabat sudah banyak memberikan perubahan. Khususnya di bidang kepemudaan.
Salah satunya dengan membangun lapangan badminton di area kantor desa, sehingga manfaatnya bisa banyak dirasakan oleh para pemuda, bisa digunakan juga untuk seluruh staf dan masyarakat Desa Gembong.
Lebih lanjut, Gufron megatakan, seluruh masyarakat siap membantu serta mensukseskan program membangun Desa Gembong.
“Saya sangat berterimakasih atas seluruh upaya, dedikasi, serta program unggulan yang dimiliki Kepala Desa Gembong, ini sangat membantu masyarakat.
Red*/ imam iskandar
« Prev Post
Next Post »