Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Aktivis (BARALAK) Barisan Rakyat Lawan Korupsi Meminta Tegas Kepada Dinas PUPR Lebak Untuk Dievaluasi Dan Desak BPK Turun Periksa Penggunaan Anggaran.









Kabupaten Lebak.  xbintangindo.com

Barisan Rakyat Lawan Korupsi (BARALAK) meminta tegas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lebak Dicopot dari tahta/jabatannya. menilai adanya peristiwa kecelakaan di jalan Maulana Yusuf Desa Aweh Kecamatan Kalanganyar tersebut patut diduga karena ketidak beresan dalam kinerja PUPR Lebak dalam mengawasi jalan rusak di Kabupaten Lebak. Pihaknya meminta mendesak agar Dinas PUPR Lebak Dievaluasi.


 Ketua Umum Baralak Yudistira angkat bisacar tegas dihadapan awak media, Rabu (6/4/2022),jarak Kantor Dinas PUPR Lebak ke Desa aweh paling berapa kilo, gak mungkin ngabisin waktu seharian. Nah, adanya warga yang kecelakaan akibat Jalan yang sudah rusak itu patut diduga karena kelalaian, ke tidak pekaan dan kurangnya pengawasan dari Dinas PUPR Lebak, terkesan tutup mata pada kewajiabnnya,


Lanjutnya.Menurut Yudistira menegaskan, bahwa dengan adanya kejadian tersebut, diduga kuat bahkan disinyalir adanya perbuatan yang disengaja oleh pegawai DPUPR Lebak mulai dari Kadis, Kabid terkait dan jajaran yang membidangi kegiatan pembangunan di jalan wilayah Kabupeten Lebak.


Aktivis Baralak indonesia, selain meminta pertanggung jawaban secara administrasi,  meminta juga kinerja jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) DPUPR Lebak untuk segera dikaji dan di evaluasi oleh Bupati Lebak. Jika dalam evaluasi kinerja terbukti ada tindakan kesengajaan, maka Bupati diminta untuk segera berkoordinasi dengan Aparatur Penegak Hukum (APH) untuk memberikan sangksi sebagaimana termaktub dalam Pasal 273 UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Jalan.


Dengan adanya kecelakaan yang menimpa pengguna jalan akibat jalan berlubang, ini jelas menandakan bahwa pihak DPUPR mulai dari Kadis dan jajaran nya ngga becus kerja, dan Bupati lebak harus segera mengevaluasi kinerja ASN yang berada di PUPR.


Masih dengan Yudistira,saya malah jadi ga habis pikir kalau masih ada jalan berlubang di seputaran kota Rangkasbitung, dan sebagai Aktivis tentunya saya mempertanyakan kegiatan pemeliharaan berkala dan rutin yang selalu dikerjakan swakelola oleh pihak Dinas, ko bisa ruas tersebut luput dari pemeliharaan.ujarnya


 

Lanjut,selain Jalan Maulana Yusuf, Yudistira juga menyoroti pembangunan Jalan Rangkasbitung- Jambu Bol,lokasi tepatnya di Desa Kaduadung Timur, Kecamatan Cibadak yang hingga saat ini rusak parah seperti kubangan kerbau.


Jalan Rangkasbitung- Jambu Bol pun hingga saat ini rusak parah, itu kan terkesan asal asalan. Harusnya sebelum mulai pembangunan, perencanaan itu sudah matang, ataupun resiko dan apapun itu harusnya sudah di antisipasi sebelumnya, janganlah berdalih. Ini harus benar benar diperiksa, BPK harus turun memeriksa anggaran Jalan ini. Bila perlu saya buat laporan ke KPK, karena ini soal penggunaan anggaran negara apalagi pembangunan jalan Rangkasbitung Jambu Bol itu menghabiskan miliaran,” pungkasnya yudistira ketua umum(BARALAK) .


Sementara Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Lebak, saat dikonfirmasi Hamdan mengaku untuk perbaikan Jalan di Desa Aweh Kecamatan Kalanganyar tersebut sudah masuk program perbaikan sebelum Hari Raya Idul Fiftri 2022, namun pihaknya mengaku masih menunggu produksi Hotmix.


Ketika ditanya apa maksud dari menunggu produksi Hotmix tersebut, Lanjut Hamdan, AMP nya belum produksi, sementara kebutuhan untuk perbaikan di Desa Aweh itu hanya 100 ton.


Aspal Mixing plant belum produksi kang. Dan kebutuhan di Aweh itu kurang lebih hanya 100 ton,ujarnya.


Saat dikonfirmasi  kembali melalui via wathsapp Hamdan, apakah AMP tersebut tidak ada yang memproduksi dari yang lain, dan dari manakah Aspal tersebut, 

Ada apakan hamdan tidak memberikan jawaban, meski pesan yang dikirim sudah centang biru dua (red-dilihat)


Selang berberapa waktu dikonfirmasi kembali terkait berapa anggaran pembangunan Jalan Rangkasbitung- Jambu Bol, na'as  Hamdan tidak juga memberikan menjawab, meskipun pesan yang dikirim sudah dilihat atau centang biru dua.


Ditempat terpisah tambahan dari Sekretaris Jendral (Sekjen) Baralak Indonesia, Indra Montel Lugay angkat bicara sementara menanggapi bahwa kejadian kecelakaan tersebut titik persoalannya sudah tidak perlu lagi menerka, sebab korban terejatuh saat menghindari jalan yang rusak dan berlobang.


Lanjutnya,sekjen Baralak yang Asli kelahiran Desa Sukamekar Sari, Kecamatan Kalanganyar ini mengaku sangat menyesalkan gerak lambat pihak PUPR dalam menangani jalan yang berlubang, sebab dirinya yang hampir tiap hari melewati jalan tersebut sering ditanya warga setempat tentang jalan yang rusak dan berlubang.


Sungguh saya sangat menyesalkan sikap PUPR yang lambat menangani kerusakan jalan, padahal hampir tiap hari saya diminta warga untuk melaporkan rusaknya ruas jalan tersebut, namun belum sempat saya melaporkan ehh sudah terjadi kecelakaan,ujarnya Lugay


Perlu diketauhi bukan cuma Jalan Maulana Yusuf, Aktivis Baralak Indonesia juga menyoroti pembangunan Jalan Rangkasbitung- Jambu Bol, tepatnya di Desa Kaduadung Timur, Kecamatan Cibadak yang hingga saat ini terlihat sangat rusak parah,intinya sebelum mulai pembangunan, tim perencanaan melalui konsultan tehnik dan konsultan pembangunan memantau kegiatan pembangunan dari awal sampai ke pemeliharaannya, kalau kamu lihat dengan ruas jalan yang rusak ini, sepertinya mereka pada “Main Mata, menerangkan pungkasnya Montel (Sekjen).

Imanuddin*/.

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *