Tangerang,|xbintangindo.com
Sebelumya, diberitakan, dari www.redaksi24.com kondisi Annisa (1,5), bayi penderita gizi buruk dari pasangan suami istri (Pasutri), maman (48) dengan Irmawati (31) telah menderita penyakit sejak berumur 1 bulan disertai hidrosefalus, di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.
Menurut Firman, sapaan akrabnya, menyampaikan, Tangerang merupakan daerah penyangga ibu kota, dengan perkembangan pembangunan yang cukup masif harusnya menjadi parameter kesejahteraan.
“Tetapi Sayangnya, hal tersebut berbanding terbalik dengan geliat pertumbuhan infrastruktur, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tangerang yang menjadi indikator keberhasilan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat terbilang rendah,” ujarnya pada Rabu, (16/03).
Firman yang juga sebagai Koordinator Forum Mahasiswa Peduku CSR ( FORMULA ) menegaskan, sekarang siapa yang harus bertanggung jawab atas gizi buruk, kemiskinan, dan kelaparan terjadi? Tentu jawabannya pemerintah.
Padahal, lanjut Firman,?Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat menggerakkan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya finansial.
“Jangan sampai keluh kesah bapak Maman yang kesulitan biaya pengobatan tidak di fasilitasi oleh pemerintah daerah, dan terpaksa hanya menjalani perobatan di rumah,”!ucapnya
Masih menurut Firman, pemerintah daerah sebenarnya bisa menggedor perusahaan lewat CSR agar tidak ada kasus serupa di Tangerang.
Seharusnya perusahaan juga ikut bertanggung jawab moral yang besar atas kemiskinan, kasus kelaparan di daerah. Apalagi Tangerang di sebut kota 1001 industri.
“Corporate Social Responsibility (CSR) bagi perusahan digunakan betul dengan hal-hal yang benar dirasakan oleh masyarakat seperti halnya mengatasi kasus kelaparan dan kemiskinan” Tuturnya
Firmanpun menegaskan.,Jika perusahaan meraup untung yang besar dari wilayah masyarakat seharusnya memiliki moral untuk Mensejahterakan warga karena akan memberi dampak yang besar pula bagi perusahaan. Asupan gizi yang cukup akan menumbuhkan generasi unggul yang mampu bersaing secara gelobal. Tutupnya
Perlu diketahui., Dengan Berdasarkan data BPS, IPM Kabupaten Tangerang dengan IPM 70,97 berada pada urutan 145, dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Redaksi xbi*/.
« Prev Post
Next Post »