Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.

Perkuat Kawasan Lumbung Pangan, BBWSC3 Lakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Ciujung









KAB SERANG - xbintangindo.com

Pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan perekonomian, mengingat fungsi dan perannya dalam penyediaan pangan bagi penduduk, pakan dan energi, serta tempat bergantungnya mata pencaharian penduduk di pedesaan.


Sektor pertanian mempunyai sumbangan signifikan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), peningkatan devisa dan peningkatan kesejahteraan petani, sehingga pembangunan pertanian dapat dikatakan sebagai motor penggerak dan penyangga perekonomian nasional.


Menyikapi hal tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) melaksanakan salah satu program khusus peningkatan produksi padi yaitu kegiatan pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Ciujung (Paket I&II) di Kabupaten Serang


Rehabilitasi ini merupakan salah satu upaya Kementerian PUPR dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Apalagi Kabupaten Serang merupakan salah satu kabupaten yang menjadi motor utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Banten.


Dengan produktivitas padi sebanyak 5,53 ton per hektar pada tahun lalu, Kabupaten Serang memberikan kontribusi paling besar atas capaian Provinsi Banten sebagai provinsi yang mampu menembus sembilan besar produsen beras nasional pada tahun 2020.


“Jadi ini juga salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan produksi pertanian," ujar PPK Irigasi dan Rawa II BBWSC3, Bagus Dwi Pradana.


Bagus menerangkan, meski selama ini produktivitas pertanian di area D.I Ciujung sudah cukup baik, namun pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan dan memperkuat sektor tersebut agar ketahanan pangan nasional cepat tercapai ditengah pandemi Covid-19.


Apalagi kondisi saat ini disepanjang Jaringan Irigasi D.I Ciujung masih didapati sedimentasi yang cukup tinggi, sehingga pendistribusian air untuk kebutuhan pertanian dan kebutuhan masyarakat lainnya belum dapat dilakukan dengan maksimal.


Disisi lain, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, tak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi, selain itu penguatan dinding penahan saluran pada titik-titik tertentu serta mengembalikan fungsi dari bangunan-bangunan Irigasi yang selama ini telah mengalami penurunan termasuk bangunan pintu-pintu air menjadi hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan.


“Selama ini para petani memanfaatkan Jaringan Irigasi D.I Ciujung untuk memenuhi kebutuhan air pertanian, namun dengan kondisi jaringan irigasi yang belum di rehabilitasi, kebutuhan akan air untuk kebutuhan pertanian belum dapat mencukupi. Sehingga dengan adanya kegiatan rehabilitasi ini memberikan harapan besar terpenuhinya kebutuhan air, baik untuk pertanian maupun untuk kebutuhan rumah tangga sampai dengan areal pertanian terjauh dihilir sesuai dengan rencana," terang Bagus,  (30/12/2021).


Sementara itu, ditambahkan Kepala SNVT PJPA C3, Daniel, S.T, M.T, dengan pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Ciujung ini maka masyarakat petani akan terbantu dengan pemenuhan kebutuhan Irigasi seluas 5.605 hektar, sehingga meningkatkan produktivitas lahan padi dan meningkatkan intensitas tanam dalam setahun yang sebelumnya hanya sebesar 175 persen menjadi 178 persen.


“Tujuannya untuk menjaga ketahanan air baku, khususnya disektor pertanian. Jadi untuk memastikan bahwa petani dapat menerima air sampai sawah tertinggi dan terjauh di D.I Ciujung," ungkap Daniel.


Daniel berharap, setelah pembangunan ini rampung, masyarakat bisa semakin menikmati manfaatnya. Akan tetapi dia berpesan agar masyarakat untuk ikut menjaga hasil pembangunan. Salah satunya dengan tidak mendirikan bangunan di sempadan irigasi.


“Setelah ini kami harapkan program pemerintah berkenaan dengan penanggulangan saluran irigasi dapat berjalan secara bertahap, dan kami akan memprioritaskan pada lokasi-lokasi yang memang berdampak langsung, khususnya pada daerah daerah yang dikategorikan kritis. Itu bisa langsung kita upayakan untuk rehabilitasi jaringan maupun pembangunan baru yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas, terutama para petani diwilayah sekitar," tandas Daniel. 


Redaksi*/ Dimas Agung*/.

Previous
« Prev Post
Show comments
Hide comments

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *