Jakarta - xbintangindo.com
Millenial Talk Institute (MTI) menggelar acara catatan akhir tahun dengan mengadakan diskusi secara webinar mengangkat tema besar ‘Keberpihakan Pemerintah Dalam Pemberdayaan Ekonomi’ pada Senin (27/12/2021).
UMKM memiliki peran yang sangat strategis bagi perekonomian Indonesia, seperti yang diketahui ada 65,5 Juta (99,9%) UMKM di Indonesia berkontibusi banyak kepada PDB sebesar Rp.7.034,14 Triliun (57,14%) dan juga kontibusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 119,56 juta (96,92%).
Direktur pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Bandoe Widiarto memaparkan, bahwa UMKM memiliki peran yang sangat strategis bagi perekonomian Indonesia. Namun disamping memiliki peran strategis, UMKM di Indonesia memiliki tantangan yang harus di selesaikan.
“Seperti misalnya, akses kepada pembiayaan, kemudian kontribusi UMKM kepada GVC, lalu perlunya didorong untuk bagaimana mendorong UMK Ekspor dan juga UMKM digital. Ini merupakan peran strategis dan tantangan bagi UMKM yang harus kita perbaiki," Ucapnya, Senin (27/12/2021)
Bandoe Widiarto Menilai, pada saat ini Optimisme Kebangkitan UMKM sudah terlihat, berdasarkan survey kinerja UMKM yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
" hari ini semakin banyak UMKM yang mengalami peningkatan omset penjualan khususnya pada UMKM berorientasi domestik ditunjukan dengan peningkatan persentase jumlah UMKM pada bulan November 2021 dari pada bulan sebelumnya, sementara untuk penjualan ekspor mengalami penurunan disebabkan penundaan pengiriman dan kendala produksi akibat cuaca. Kondisi sektor UMKM sudah mulai bangkit, setiap bulannya terus membaik dibandingkan masa pandemi Covid-19 Tahun 2020 sehingga meningkatkan ekspektasi kebutuhan pembiayaan sampai dengan 6 Bulan kedepan,” jelasnya.
Mengenai mendorong pengembangan UMKM, Bandoe Widiarto menyampaikan, Bank Indonesia memiliki 3 Pilar Kebijakan dalam rangka untuk pengembangan UMKM.
" Pertama yaitu Korporitasi, menjadi sesuatu yang strategis dalam rangka mendorong pembentukan kelompok atau badan usaha termasuk melalui integrasi suatu rangkaian nilai bisnis untuk mencapai skala ekonomi dalam memperluas akses pasar dan akses pembiaayaan. Kedua adalah Kapasitas, ini merupakan kegiatan yang dilakukan BI dalam bentuk Pelatihan dan Pendampingan agar kapasitas UMKM meningkat. Pilar Ketiga adalah Pembiayaan, disini BI lebih melaksanakan fungsi melakukan mediasi menghubungkan antara UMKM dengan lembaga keuangan, biasanya kita lakukan dalam bentuk bisnis matching,”tutupnya.
Red. Soja Raya
« Prev Post
Next Post »