Lebak - xbintangindo.com
Sejumlah pedagang dipasar Rangkas Bitung seperti penjual sayur mayur, bumbu dapur, lauk pauk dan pakaian di Pasar Rangkasbitung kembali mengeluh, setelah omzet atau pendapatannya mengalami penurunan. Hal itu menyusul akibat masih merebaknya penyebaran virus corona (Covid-19) ke sejumlah daerah di Indonesia. Sehingga, dampaknya harga naik mempengaruhi turunnya perputaran ekonomi di pasar tradisional. Sabtu 11 Desember2021.
"Sebelum pandemi Covid 19, dengan harga stabil setiap harinya kami selalu memperoleh keuntungan dari target modal. Bahkan keuntungannya bisa tiga kali lipat, namun kini harga - harga dari agennya naik, alhasil penghasilan kami ikut turun, karena daya beli masyarakat yang berkurang," kata Udin salah seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung.
Masih dengan Udin, "Semakin kesini pelanggan atau pengunjung yang rutin berbelanja sudah berkurang. Bahkan, pengurangannya sangat signifikan. Biasanya satu hari pelanggan yang rutin datang bisa mencapai 20 orang, namun untuk saat ini hanya ada sekitar 2 sampai 4 pelanggan," Sambung Udin.
Lanjut Udin, " Betul- Betul omzet saat ini terbilang jauh dibandingkan adanya kenaikan bahan sembako. Bahkan, untuk menutupi modal terbilang sulit. apalagi mengejar untung. Misalnya modal Rp 100.000, tentu kami harus berjualan dari pagi hingga petang. Sebab, jika pendapatan tidak bisa melebihi angka tersebut, otomatis modal yang akan terkikis," keluh udin lagi.
Hal senada disampaikan Yadi salah seorang pedagang daging ayam yang mengalami penurunan omzet.
"Jika dibandingkan sebelum merebaknya virus Covid-19, saya selalu mendapatkan omzet hingga Rp 8 jutaan. Namun akibat adanya informasi tentang wabah tersebut, pendapatan saya mengalami penurunan," kata Yadi.
Yadi, "untuk saat ini modal dan pendapatan justru berbalik yang berdampak kerugian. Hal ini disebabkan, akibat sepinya pengunjung karena harga dari Distributor nya naik, ungkapnya.
. (Jay)
« Prev Post
Next Post »