Serang - xbintangindo.com
Masyarakat wilayah Desa Bugel kecamatan Padarincang kabupaten Serang Provinsi Banten mengeluh karena tidak bisa menikmati hasil Program berupa Air minum. seperti dilansir dari siber.news
Mereka mengeluh karena proyek yang dilaksanakan secara swakelola oleh Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) hingga kini tidak bisa menikmati hasilnya pasalnya sama sekali tidak ada airnya untuk dipergunakan. Padahal sejatinya proyek Pamsimas ini untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan khususnya masyarakat di Desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban).
Kepada xbintangindo.com dan Sibernews.com.Ketua KKM Adam melalui pesan whats app mengatakan, dirinya kini sedang fokus dalam menjalankan program yang sekarang.
Diakui pula jika Pamsimas tahun 2020 pihaknya yang melaksanakan, adapun kondisi saat ini masyarakat tidak ada yang mau menggunakan air tersebut, jelasnya.
"airnya banyak mengandung zat besi dengan kadar yang tinggi dari hasil uji laboratorium," ujar Adam Jum'at (26/11).
Masih kata dia, dalam Pamsimas tahun 2020 yang dikerjakan hanya membangun tower serta pengadaan pompa satelit submersible pump dan untuk Saluran Rumah (SR) untuk masyarakat yang ingin agar titik air bisa sampai ke rumah masing masing masyarakat penerima manfaat harus gunakan biaya sendiri.
Air yang banyak mengandung kadar zat besi ini pihaknya telah mengadukan kepada pihak Dinas Provinsi. Bahkan langsung turun survey, dan mereka (pegawai Dinas Provinsi Banten) mengatakan harus menggunakan filter namun hingga kini tidak ada realisasinya, pungkas Adam.
Sementara dikatakan Supiyanto, S.Si Anggota DPRD kabupaten Serang Komisi IV, terkait adanya proyek yang tidak bisa dinikmati masyarakat, pihaknya akan melakukan kordinasi dengan dinas terkait, ujarnya.
Mengenai perihal terkait Pansimas tahun 2020 yang tidak dapat di manfaatkan oleh warga Ketua Perkumpulan Wartawan Serang Timur Angga Apri Siswanto angkat bicara, " saya mohon Dinas terkait segera turun dan mencari solusinya agar anggaran yang besar tersebut tidak mubazir, kata Angga.
Lanjut Ketua PERWAST, " Jika memang sudah ada masyarakat penerima manfaat mengeluh dari pihak kepolisian juga harus segera turun cek fisik Pembangunan Program tersebut sampai ke tutik penerima manfaatnya, agar terang benderang apakah anggaran nya terserap semua ke fisik yang ada, berapapun rupiah dan sekecil apapun rupiah yang di selewengkan itu sama saja "korupsi, " Tutup ketua.
redaksi XBI*/.
« Prev Post
Next Post »