Kabupaten Tangerang, xbintangindo.Com
Beberapa keluhan warga dan Aktivis di wilayah Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang terkait dugaan ada nya permainan segel plastik yang ada di tabung gas 3 kilogram (Kg) guna memuluskan penyalahgunaan zonaisasi atau rayonisasi oleh pangkalan Gas sebagai Mitra dari Pertamina atau penyalur Gas retail-retail (warung-red) hingga menyentuh ke masyarakat.
Keluhan masyarakat Desa Jayanti Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Amad, mengungkapkan jika dirinya pernah beberapa kali memasang Tabung Gas 3 kg ke tabulator kompor dirumahnya ketika melepaskan segel plastik biru dan pembungkusnya itu sangatlah mudah lepas hanya dengan dua jari diputar sedikit segel plastik biru tersebut lepas dari kepala tabung Kuningannya.
"memang benar dalam beberapa bulan ini dikala habis isi Gas 3 kg, saya sering memasangkan tabung gas 3 kg dirumah, itu segel plastik biru dan plastik pelapisnya sangat mudah dilepaskan hanya dengan tehnik diputar sedikit segel plastik biru yang ada di kepala tabung gas lepas, yang menjadi heran, mengapa sekarang-Sekaranh ini segel plastik di kepala tabung gas 3 kg mudah lepas, padahal sejak dulu segel plastik biru dan pembungkusnya sangatlah sulit, waktu itu saya harus menggunakan alat bantu untuk menyobek segel seperti pisau atau gunting dan lain-lain, kalau sekarang kebalikan nya, segelnya sangat mudah sekali dilepasnya, pertanyaan saya ada apa gerangan ini..?", mengapa segel yang seharusnya sulit di lepas kini sangatlah mudah dilepasnya, ada permainan apa ini?, hal tersebut yang saya rasakan sejak di tahun 2020 sampai sekarang 2021", ungkap Amad.
Di tempat terpisah Aktivis serang timur Indra Kusuma menyampaikan pengalamannya saat muter memburu berita,. dengan temuan saat penyalur retail ke warung-warung segel plastik biru (zona kabupaten Tangerang) tersebut sudah di lepas di kumpulkan dalam plastik belanja, dan saya juga melihat segel plastik putih didepan mobil sudah di siapkan oleh Supir.
" itu segel plastik biru memang yang saya tau dalam beberapa bulan ini segel plastik tersebut sangat mudah di lepas", ungkapnya.
masih dengan Indra Kusuma, saya juga sering melihat armada carry pickup hitam yang dari kabupaten Tangerang (segel biru) masuk menjual isi Gas 3kg ke warung warung dengan harga mencapai Rp.20.000 per tabung nya ke Kabupaten Serang (segel putih)biasanya pengirimannya mulai matahari terbenam (abis Maghrib), segel plastik biru dilepaskan ketika mulai pengiriman dari Tangerang ke kabupaten Serang, sesampainya di wilayah Kabupaten Serang si supir tergesa-gesa memasang segel putih", katanya.
" sempat saya tanyakan kepada supir Carry pickup hitam tersebut, mengapa segelnya di ganti warna putih, katanya untuk menghindari pengawasan dari orang migas dan mensiasati pihak kepolisian, jadi kalau berangkat dari Kabupaten Tangerang saya cabut segelnya agar terlihat kosong oleh kasat mata dari orang orang yang mempunyai kepentingan, setelah saya melewati jembatan perbatasan antara kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang saya langsung memasang segel plastik putih agar terlihat barang dari serang, ya . namanya juga usaha pak, buktinya sampai sekarang aman-aman saja...!",kata Kusuma menirukan ucapan si Supir.
" Dalam hal ini pihak kepolisian harus segera melakukan tindakan hukum kepada oknum yang diduga pembuat segel palsu , karena yang kami tau segel yang benar dari Pertamina itu sulit di lepas nya, minimal harus dengan tenaga extra atau di bantu dengan alat yang tajam untuk merobek segelnya, dan BP Migas sebagai pengawas dan penindak serta bekerja sama dengan pihak kepolisian juga berani dalam menindak oknum penyalurnya (pihak Pangkalan) yang sudah melanggar Rayonisasi, buktikan kalau BP migas itu ada di Provinsi Banten dan berani tegas untuk menindak oknum pangkalan Gas 3 kg yang menabrak Rayonisasi", harap Kusuma.
kami awak media juga pernah mengkonfirmasi kepada supir yang membawa isi Gas 3 kg sebanyak 200 Tabung dari Kabupaten Tangerang ke wilayah Perumahan Cikande Permai Kabupaten Serang.
menurut supir mobil pickup jenis Grandmax (yang namanya enggan di sebutkan) mengatakan kalau dirinya hanya diperintahkan oleh Bos pemilik pangkalan Gas 3 kg yang beralamat di wilayah kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, segel plastik biru dilepas guna mengelabui pengawas barang bersubsidi, dan agar terlihat tabung kosong, setelah sudah dekat tempat pengiriman barulah segel plastik putih ciri segel milik kabupaten Serang di pasangnya, seolah olah barang dari pangkalan wilayah serang.
" saya hanya diperintahkan oleh Bos saja yang ada di jayanti Kabupaten Tangerang untuk mengirim barang tabung isi gas 3 kg ke wilayah Perumahan Cikande Permai ini, kenapa pak..masalah segel biru nya, itu ada di plastik saya lepasin, nanti sesampainya di warung saya pasang segel plastik putih, kenapa pak, apa salah saya, kalau saya salah tangkap saja, bawa ne mobilnya nanti juga ada yang ngurusnya, ungkap supir dengan santai.
" yang ngirim nyebrang ke sini (Kabupaten Serang) dari Tangerang bukan pangkalan Gas 3 kg punya bos saya doang tapi ada beberapa pangkalan Gas yang ada di jayanti, cari saja sana pak, ga mungkin di apa-apain sama pengawas Pertamina atau dari pihak kepolisian juga, ga mungkin bos pangkalan berani nyebrangin barang ke wilayah lain beda zona kalau tidak koordinasi kemana-mana, alhamdulilah sampai saat ini saya rasakan aman-aman saja, tidak ada masalah", sambungnya polos.
Dimas Agung*/. redaksi.
« Prev Post
Next Post »