Kab.serang - X-BintangIndo.Com
Sangat malang nasib Mita ananda sari, Seorang bayi perempuan yang baru berusia 3 bulan menderita penyakit Hidrosefalus. Kp.cinanggerang, RT, 12/RW, 04). Desa pasir Limus kecamatan Pamarayan kabupaten serang Banten,
Mita ananda sari, merupakan anak kedua dari pasangan Masduki, 28 dan AAS, 23, keluarga yang berasal dari Desa pasir limus kecamatan pamarayan kabupaten serang provinsi Banten kini harus bersandar sementara bersama ibu kandungnya Aas.
Saat disambangi sejumlah awak media. Terlihat. Mita ananda sari, menahan sakit luar biasa akibat menderita penyakit Hidrosefalus tersebut. As yang hanya bisa berbaring saja, tidak seperti layaknya anak anak seusia nya, Mita hanya bisa menangis dan terdengar suara batuk - batuk pangkuan ibunya,
Menurut pantauan AAS, penumpukan cairan di rongga otak yang dialami anaknya itu sudah terlihat sejak berusia 2 bulan, dimana penumpukan cairan tersebut mengakibatkan tekanan pada otak yang membuat ukuran kepala, AAS, tambah membesar,
Sejak penghidap penyakit ini Mita ananda sari, harus rutin ke rumah sakit, sampai harus menjalani operasi di RSUD Drajat serang, dikenakan alatnya rusak menurut dokter, maka di rujukan ke rumah sakit Kartini Rangkas Bitung Lebak Banten, tutupnya. ,
Kembali dari peninjauan awak media. terlihat Mita ananda sari, hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, dan harus merasakan kesakitan ketika buang air kecil atau air besar saluran saluran selang yang terhubung kepalanya itu kerap mengeluarkan cairan bersamaan saat dia buang air.
Sungguh mederita yang dirasakan Mita ananda sari, terlebih kehidupan kedua orang tuanga yang serba kekurangan, ibu bayi kini hanya pasrah dengan keadaannya.
Disebutkan. Sulaeman ayah Mita ananda sari, kesehatannya adalah bekerja sebagai serabutan harian Penghasilannya pun tak sebanding dengan beban yang harus ia tanggung untuk kebutuhan sehari-hari keluarga nya, Demi mengobati buah hatinya itu. Masduki, rela pulang pergi izin dari pekerjaannya.
Ironisnya lagi, AAS, ibunda Mita ananda sari, ini ternyata juga menderita kelumpuhan pada kaki dimana menurut pengakuan, Aas Ia menderita kelumpuhan tersebut sudah cukup lama . dan harus menggunakan tongkat buatan suaminya yang berbahan kayu untuk berjalan melakukan berbagai aktivitas.
"Terlebih AAS pun beraktivitas extra dalam mengasuh dan merawat Mita ananda sari anak kedua itu setiap hari, Ia hanya bisa berharap dan berdoa semoga ada tangan - tangan bantuan pemerintah dan para dermawan yang bisa meringankan beban keluarga nya", ungkapnya.
Disambung Aas, " Sebenarnya kami mau pulang kampung, tapi karena harus rutin periksa anak kami (Mita ananda sari ) maka kami gak bisa pulang kalau pulang sangat menghawatirkan melihat kondisi Mita ananda sari, terangnya.
Disisi lain AAS, mengatakan. pengobatan untuk anaknya ini tidak hanya selesai di serang Banten Bahkan dalam waktu dekat, mereka akan di rujuk menuju rumah sakit yang ada di Rangkas Bitung Lebak,
" Kami ini dari kampung, untung aja disini ada keponakan yang bisa antar kami kesana kemari , kalau keserang maka kami tidak ada sanak saudara disana, takut bingung nantinya di sana harus tinggal di mana, tambah keluhnya.
Hal yang lebih AAS, takutkan lagi, tidak lain Uang simpanannya untuk berobat Mita ananda sari, sudah sangat menipis. Sementara sang suami masih terus bekerja keras mencari nafkah dan biaya untuk pengobatan itu,
Kami orang miskin seperti ini hanya bisa berharap, semoga ada yang mau membantu kami untuk mengobati Mita ananda sari", harapnya dengan raut wajah bersedih.
(Yan*Redaksi)
« Prev Post
Next Post »