Berita Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Polres Serang Gelar Simulasi Sistem Pengamanan Mako (sispamako) dan Sispamkota Dalam Penanggulangan Aksi Demonstrasi Berujung Anarkis di Mapolres Serang.

By On Rabu, Oktober 01, 2025








Serang xbintangindo.com

Kepolisian Resor (Polres) Serang menggelar simulasi sistem pengamanan mako (sispamako) dan Sispamkota dalam penanggulangan aksi demonstrasi berujung anarkis di Mapolres Serang, Rabu (1/10/2025).

 


Dalam simulasi diperagakan, personil Satintelkam mendapatkan informasi puluhan massa akan melakukan aksi unjukrasa di Mapolres Serang. Selanjutnya informasi tersebut dilaporkan ke Kabagops.

 


Dari laporan tersebut, Kabagops melakukan pengamanan Mako dan mengerahkan personel Dalmas awal yang terdiri dari Pleton Polwan dan Pleton Kerangka Bergerak menuju Gerbang Utama Mako Polres Serang dan langsung membentuk Formasi Dalmas Awal.

 


Sampai depan Mako, massa melakukan orasi menyampaikan tuntutannya. 

Kemudian personil negosiator diterjunkan untuk melakukan negosiasi terhadap massa aksi. Namun massa aksi tidak mengindahkan dan memaksa masuk ke dalam Mako Polres Serang sehingga terjadi dorong mendorong.

 


Disaat situasi tidak berjalan kondusif, datang massa susulan yang jumlahnya lebih banyak dan langsung bergabung. Dengan bertambahnya jumlah massa, pengunjukrasa mulai berani melakukan aksi anarkis sehingga Kabagops memerintahkan Kasat Samapta untuk melakukan lintas ganti dari Dalmas awal ke Dalmas lanjut.

 


Berdasarkan Perkap 01 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan Kepolisian Dan Protap 01 Tahun 2010 Tentang Penaggulangan Anarki, Kasat Samapta memberikan himbauan kepada massa aksi untuk tidak melakukan tindakan anarkis dan mengindahkan himbauan Petugas.

 


Namun demikian massa aksi tidak mengindahkan himbauan petugas dan semakin anarkis dengan melakukan pembakaran dan melempari petugas menggunakan batu.

 


Tim tangkap kemudian melakukan tindakan penangkapan salah satu yang diduga menjadi provokator dalam aksi tersebut dan diserahkan kepada anggota Satreskrim Polres Serang untuk penanganan selanjutnya.

 


Petugas mencoba memberikan himbauan melalui Mobil Public Address namun tetap tidak diindahkan. Kasat Samapta kemudian memerintahkan kendaraan Taktis AWC untuk menyemprotkan air ke arah massa dengan tujuan membubarkan massa.

 


Setelah aksi massa berhasil dikendalikan, Tim Sidokkes dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama pada massa yang mengalami luka-luka.

 


Situasi Di Mako Polres Serang mulai kondusif dan kegiatan pelayanan kepada masyarakat berjalan dengan aman dan kondusif. Kabagops memerintahkan kepada personel Pengamanan Untuk Melaksanakan Apel Konsolidasi.

 


Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menjelaskan bahwa simulasi sispammako dan sispamkota itu merupakan upaya preventif sekaligus bentuk evaluasi kesiapan personel, sarana, dan prasarana kepolisian dalam mengantisipasi berbagai potensi ancaman pengunjuk rasa.

 


“Dengan simulasi ini, kami memastikan prosedur pengamanan yang melibatkan seluruh fungsi kepolisian secara terpadu berjalan sesuai standar operasional,” ujar Condro.

 


Dalam kesempatan itu, Kapolres mengapresiasi kegiatan simulasi sispammako dan sispamkota yang telah dilaksanakan sesuai apa yang sudah dilatihkan sebelumnya. “Saya juga berterimakasih kepada seluruh personil yang terlibat dalam simulasi sispammako dan sispamkota,” kata Condro.

 


Kapolres berharap dengan adanya simulasi dapat meningkatkan kemampuan serta ketahanan personel mulai dari kesiapan, perlengkapan dan operasional.

 


“Hal ini dilakukan agar seluruh personel mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dengan demikian, semua tugas-tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Rutan Kelas I Tangerang

By On Rabu, Oktober 01, 2025








Tangerang – Rutan Kelas I Tangerang melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan khidmat. Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Rutan Kelas I Tangerang, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, memimpin langsung jalannya kegiatan yang mengusung tema “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”. Upacara ini diikuti oleh seluruh jajaran pejabat struktural, petugas pemasyarakatan, serta warga binaan dan tahanan Rutan Kelas I Tangerang (01/10).


Dalam amanatnya, Kepala Rutan menegaskan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi momentum untuk mengingat kembali peran Pancasila sebagai dasar negara yang telah teruji oleh berbagai ancaman, termasuk tragedi G30S/PKI. 


“Di era saat ini, bangsa kita dihadapkan pada berbagai tantangan global, mulai dari perkembangan teknologi, perubahan iklim, hingga ancaman narkoba, radikalisme, degradasi moral, dan lunturnya nilai kebangsaan. Semua itu harus kita hadapi dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama,” ujar Raja saat memberikan sambutan.


Lebih lanjut, Kepala Rutan mengajak seluruh jajaran petugas dan warga binaan untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman, seluruh pihak diharapkan dapat memperkokoh persatuan, memperkuat semangat gotong royong, serta berkontribusi nyata demi mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.

Tega...!" Seorang ustadz di Desa Leuwi Limus Kecamatan Cikande Nikahkan Perempuan yang Masih berstatus Bersuami

By On Selasa, September 30, 2025








 Foto : saat berlangsungnya akad nikah Dewi dengan JRM 

Kab. Serang, xbintangindo.com --

Seorang laki-laki mengaku bernama Sardi alias Bedit bin Ahmad mengeluhkan kepada wartawan xbintangindo.com bahwasanya istri nya yang bernama inisial DW menikah lagi tanpa sepengetahuannya dirinya pada Minggu 28/09/25. dirumahnya di desa Leuwi Limus kecamatan Cikande Serang dengan seorang laki-laki inisial JRM warga kampung Jempling desa Nambo Ilir kecamatan Kibin kabupaten Serang.











Foto : Dewi istri sah Sardi alias Bedit 

Bedit saat bincang-bincang dengan wartawan menjelaskan jika dirinya sakit hati karena istrinya meninggalkannya hingga menikah lagi dengan laki-laki lain tanpa izin dirinya.

Foto : ustadz Sahal yang menikahkan istri sah Sardi dengan laki-laki lain 

" Saya sakit hati pak, ini sudah keterlaluan istri saya (DW) pergi meninggalkan saya lalu menikah lagi dengan laki-laki lain, tanpa izin, tapi sebenarnya walaupun minta izin juga saya tidak akan mengizinkannya, jelas permasalahan ini saya tidak terima, seharusnya ustadz Sahal nanya-nanya dulu jangan main nikahkan saja, saya akan menempuh jalur hukum, agar yang menikahkan mereka juga terjerat hukum." Geram Sardi alias Bedit.


Saat dikonfirmasi ustadz Sahal dikediamannya mengatakan jika dirinya lupa jika DW dan bedit itu masih ada tali pernikahan sah secara negara.


"Lupa saya pak, bener - bener saya di kasih lupa saat itu jika DW dan bedit masih ada tali pernikahan sah secara negara, mereka belum bercerai, " ujar ustadz Sahal. Selasa 30/09/25.


Lanjut ustadz Sahal," memang hari Minggu itu 28/09/25 pukul 10.00 wib saya yang menikahkan mereka DW dan JRM dirumah DW, lengkap wali nya dengan saksi-saksi nya juga." Katanya.


Masih dengan ustadz Sahal," pada hari Senin 29/09/25 buku nikah Dewi dan Sardi alias Bedit di serahkan kepada bapak naif pak Komar orang KUA Cikande sekitar pukul 14.00 wib. Waktu itu Dewi dan Sardi menikah nya di tahun 2012. Saya minta maaf kepada Sardi alias Bedit sumpah demi Allah saya lupa kalau Sardi masih ada tali pernikahan yang sah dengan Dewi.." pinta Ustadz Sahal.


Abi Musa kasi kesejahteraan desa Leuwi Limus kecamatan Cikande saat dikonfirmasi wartawan mengatakan," saya tidak tahu menahu jika istri sah Sardi alias Bedit nikah lagi dengan laki-laki lain kemarin Minggu 28/09/25, yang saya ketahui yang menikahkan mereka Dewi dengan JRM itu ustadz Sahal, saya sudah tegur ustadz Sahal nya, berani amat menikahkan orang yang masih berstatus bersuami. hal tersebut sudah saya tembuskan ke pihak KUA Cikande.



IJL Soroti Kinerja Pemkab Serang: Tumpukan Sampah di Jalan Nasional hingga Desa Masih Menggunung

By On Selasa, September 30, 2025






SERANG – Kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang kembali menuai sorotan. Kali ini datang dari Ketua Ikatan Jurnalis Lingkungan (IJL), Nusi, yang menilai penanganan sampah di wilayah Kabupaten Serang masih jauh dari kata maksimal.


Dalam pernyataannya, Selasa (30/9/2025), Nusi menegaskan bahwa hingga kini belum terlihat perubahan signifikan dari kepemimpinan sebelumnya. Tumpukan sampah masih menjadi pemandangan umum di sepanjang jalan nasional, jalan kabupaten, hingga jalan desa.


“Deretan tumpukan sampah di pinggir jalan seperti gunung-gunung kecil. Ini jelas merusak estetika dan menimbulkan aroma tak sedap,” ujar Nusi saat ditemui di kantornya.


Menurutnya, kondisi tersebut mencerminkan lemahnya kinerja Pemkab Serang, khususnya di bawah kepemimpinan Bupati Ratu Rachmatuzakiyah dan Wakil Bupati Muhammad Najib Hamas.


“Kami sangat menyayangkan kinerja keduanya dalam hal penanganan sampah. Begitu juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang yang seolah tak bekerja maksimal. Jangan hanya duduk manis di balik meja ber-AC, tapi turunlah ke lapangan,” tegasnya.


Nusi menambahkan, persoalan sampah bukan hanya soal estetika, melainkan juga ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Bau menyengat dari tumpukan sampah bisa dihirup warga setiap hari, termasuk anak-anak dan bayi, yang berisiko terkena penyakit.


“Kalau dibiarkan, jangan-jangan Serang yang bahagia berubah jadi Serang yang sengsara,” sindirnya.


Ia juga menyinggung sejumlah pertemuan yang sempat digelar antara pejabat DLH, DPRD, dan para kepala desa di Gedung UPT Pendidikan Cikande beberapa waktu lalu. Namun, rapat-rapat tersebut dinilai tidak menghasilkan langkah nyata.


“Sudah pernah dibahas bersama para pemangku kebijakan, tapi sampai sekarang tidak ada hasil yang terlihat. Faktanya, sampah masih menumpuk di mana-mana,” pungkasnya.


Masyarakat berharap, Pemkab Serang segera melakukan aksi konkret dan berkelanjutan dalam menangani persoalan sampah yang sudah menahun ini, bukan sekadar rapat dan wacana.

 *Dua Residivis Curanmor Beraksi Kembali, Tapi Diringkus Polsek Cikupa*

By On Selasa, September 30, 2025







Kab. Tangerang, xbintangindo.com --

Dua pria residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial HR (28) dan AS (34) dibekuk Unit Reskrim Polsek Cikupa Polresta Tangerang. Keduanya kembali berurusan dengan polisi lantaran kembali beraksi melakukan curanmor.


"Kedua tersangka merupakan residivis yang pernah melakukan kejahatan yang sama di tahun 2022 dengan vonis 10 bulan," kata Kapolsek Cikupa Kompol Johan Armando Utan, Senin (29/9/2025). 


Johan mengatakan, HR dan AS terekam kamera CCTV saat beraksi mencuri motor di Kelurahan Bunder, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Jumat (19/9/2025) sekitar jam setengah 7 malam. 


"Korban memarkirkan motor di depan rumah. Saat hendak bepergian, korban terkejut karena motornya sudah hilang," ujar Johan. 


Korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cikupa. Berbekal rekaman kamera CCTV, polisi langsung melakukan pengejaran. Tak lama, petugas mendapat informasi adanya motor yang identik dengan motor yang dilaporkan hilang di sebuah kontrakan di Desa Bitung Jaya, Kecamatan Cikupa. 


Setelah melakukan pendalaman, pada Senin (22/9/2025), atau selang 3 hari setelah peristiwa, kedua tersangka di tangkap di kontrakan yang ditempati kedua tersangka itu. Keduanya pun digiring ke Mapolsek Cikupa untuk pemeriksaan lebih lanjut. 


Kepada petugas, kedua tersangka mengaku sudah melakukan pencurian sebanyak 10 kali di daerah Kecamatan Curug dan Kecamatan Cikupa. Keduanya memiliki peran berbeda. Tersangka HR berperan mengeksekusi motor target. Sedangkan tersangka AS berperan mengawasi keadaan. 


Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun penjara.

Gegara Terhutang Rp 150 Ribu Ijazah Dan Raport Murid SDN Kewunen Masih Tertahan Di Sekolah Sebagai Jaminan

By On Senin, September 29, 2025









Serang, Gegara tak memiliki uang Rp 150.000 orang tuanya tidak dapat menebus ijazah dan raport anaknya yang masih tertahan di sekolah SD Negeri Kewunen 


Saat Arsiman selaku orang tua murid hendak meminta Ijazah dan raport anaknya kepada sekolah untuk keperluan yang di butuhkan sebagai persyaratan masuk di sekolah lanjutan di sekolah rakyat namun harus menyelesaikan tunggakan terlebih dahulu Rp 150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) yang terhutang 


Karena keterbatasan ekonomi Arsiman yang kesehariannya bekerja sebagai keamanan perumahan dengan upah Rp 1 juta/bulan karena tidak cukup uang untuk membayar tunggakan ijazah dan raport anaknya kembali tertahan sampai sekarang


Melalui pesan Whatapps, Marwiyah guru SDN Kewunen menyampaikan kepada orang tua Aripudin, dalam percakapannya meminta untuk di ambil ijazahnya serta melunasi tunggakan sembari  memberikan tekanan apa bila selama 3 bulan tidak di ambil dan ijazahnya hilang jangan salahkan kami (pihak sekolah), keterangan di dapat dari Masitah ibunda Aripudin


Terpisah, dalam kondisi kurang sehat Ahmad Supi Kabid Pembinaan Sekolah Dasar, berikan komentarnya di setiap kelulusan dinas pendidikan selalu mengingatkan kepada sekolah untuk tidak di bolehkan menahan ijazah


" Kami selalu ingatkan di saat - saat momen kelulusan kepada guru dan kepala sekolah tidak boleh sekolah negeri menahan ijazah dengan alasan apapun "


Masih kata Supi, bila mana peringatan larangan menahan ijazah masih ada sekolah yang melakukan akan guru dan kepala sekolahnya akan menerima sangsi


" Bila hari ini masih ada juga sekolah yang menahan ijazah, hari ini juga kami akan tindak sebagai sangsi teguran " ucapnya, Selasa 28 September 2025 (Kurniawan/adhi)

Menunggak angsuran 5 Hari, Konsumen FIF di Datangi Karyawan FIF Bergaya preman.

By On Minggu, September 28, 2025







Banten, xbintangindo.com --

Karyawan FiF Kota serang Banten seperti karyawan romusha di jaman perang dahulu kala, tak ada waktu libur tetap bekerja. 


Seorang nasabah FIF sangat kaget saat di datangi colektor dari leasing FIF minggu 28 September 202& sekira pukul 15.00.wib


Dua orang karyawan FIF yang menggunakan kendaraan roda dua warna merah tanpa  nopol mendatangi konsumennya yang menunggak angsuran 5 hari dan menanyakan terkait tunggakan kendaraan yang sudah 5 hari menunggak. 


Ahmad konsumen FIF yang beralamat di kelapa dua serang terkejut dan sangat kaget karena tunggakan 5 hari sudah datang dua orang karyawan FIF bergaya preman kerumahnya. 


Ahmad berharap aparat kepolisian menerbitkan karyawan leasing atau lainnya yang bergaya preman serta tidak menggunakan nopol di kendaraannya, "apakah karyawan FIF di bebaskan tidak menggunakan nopol di kendaraannya, " Ujar ahmad. 


Ditambahkan lagi oleh ahmad bahwa dirinya sangat lucu melihat karyawan sebuah pembiayaan besar tapi menerima  karyawan yang tidak beradab alias bergaya preman, "ya geli aja ngeliatnya, terkata masih ada di jaman sekarang bergaya-gaya nakut-nakutin orang dan anehnya FIF make gaya itu, ya gak kena gaya begitu dengan saya mah, 'tegas ahmad. 


, " Polda Banten harus tegas terhadap para karyawan pembiayaan ini, ya harus taat lag pakai nopol dan gak usah pake bergaya preman kalau datangi kerumah konsumen apalagi di hari libur, 'katanya.

Anniversary Ke-7 Korlap PSHT Kota Tangerang Gelar Santunan Dan Kebudayaan Seni

By On Minggu, September 28, 2025








TANGERANG KOTA| Korlap PSHT Kota Tangerang menggelar Anniversary ke 7 dan santunan anak yatim di halaman parkir PT Lucky Indah Keramik Kota Tangerang. Minggu, 28/09/2025.


Saat ditemui awak media, Danang DW selaku ketua panitia menjelaskan bahwa anniversary ini sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi terbaik bagi organisasi.







"

Selain memiliki fungsi utama Korlap PSHT mencakup berbagai aspek tergantung pada konteks kegiatan, namun secara umum bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan ketertiban pelaksanaan kegiatan organisasi di lapangan," ungkapnya.


Ketua Korlap PSHT Kota Tangerang Wijaya Pamungkas menambahkan walaupun bukan organisasi/lembaga tetapi Korlap PSHT tetap ada dimana PSHT berada.


"Dalam membina, mendidik dan mengembangkan PSHT kami bersinergi dengan para pengurus dari tingkat atas hingga bawah," imbuhnya.


Disela-sela kegiatan Ketua Cabang PSHT Kota Tangerang Sarju Saputro mengatakan atas nama PSHT Cabang Kota Tangerang saya sangat mengapresiasi terlaksananya anniversary Korlap PSHT Kota Tangerang.


"Happy anniversary semoga doa kita semua senantiasa diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa, pesan saya agar Korlap PSHT Kota Tangerang tetap berjalan sesuai visi dan misi sebagaimana tertulis dalam tujuan organisasi," paparnya.


Pada kegiatan tersebut selain dihadiri kadang warga, pengurus Cabang PSHT Kota Tangerang, Perwakilan Ranting/ Rayon PSHT Se-Kota Tangerang, LKBH PSHT, perwakilan Korlap PSHT Banten, Korlap PSHT Jabodetabek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Lurah, tokoh masyarakat setempat juga dihibur oleh MC Mbah J/ Lek Larno, Campursari Mutiara Laras Cipondoh, Gapira Music Audio Tangerang, Mustika Pro 21 Live Streaming serta Solospel PSHT yang diperagakan oleh Mas Suparno Tingkat 2 dan Mas Pur Black pelatih Cabang PSHT Kota Tangerang.


Sementara itu, Sekretaris Korlap PSHT Kota Tangerang Kardjo WP menyampaikan terima kasih atas dukungan dari semua pihak, dengan keberadaan kegiatan anniversary dan santunan anak yatim ini semoga mendapatkan kebaikan sekaligus semakin mempererat tali persaudaraan. 


"Selain sebagai ajang bersilaturahmi juga mempunyai berbagai manfaat kebaikan bagi siapa pun yang mengerjakan sekaligus dapat mempererat tali persaudaraan," pungkasnya. 


Perlu diketahui, acara Anniversary Korlap PSHT Kota Tangerang diawali doa bersama. Setelah melakukan berbagai macam kegiatan akan kembali ditutup dengan doa bersama.

Organisasi Seni Budaya TTKKBI DPC Kec. Kragilan Kab. Serang Gelar Tawasulan Sebelum Latihan Pencak Silat

By On Minggu, September 28, 2025











Kab. Serang, xbintangindo.com -- 

Organisasi Seni Budaya pencak silat Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Banten gelar tawasulan bersama pengurus dan anggota TTKKBI sebelum melaksanakan kegiatan rutinitas latihan pencak silat di halaman kantor TTKKBI DPC Kragilan desa Tegal Maja Kecamatan Kragilan Serang. Sabtu. 27/09/25.











Foto : Yamin Kuncir ketua TTKKBI DPC Kragilan.

Menurut ketua TTKKBI DPC Kragilan Kabupaten Serang Yamin Kuncir mengatakan bahwa regenerasi  wong Banten khususnya seyogyanya dapat menjaga dan melestarikan seni budaya pencak silat milik provinsi Banten. dan kami juga sebelum melaksanakan kegiatan rutinitas latihan pencak silat penting melaksanakan tawasulan bersama terlebih dahulu.






Foto : pengurus dan anggota TTKKBI DPC Kragilan saat latihan pencak silat 

"Kita khususnya warga Banten dan umumnya, seyogyanya kita semua dapat menjaga dan melestarikan seni budaya pencak silat yang mana seni budaya dan seni beladiri pencak silat tradisional tersebut yang dilestarikan TTKKBI ini sudah ada sejak Karuhun Banten (nenek moyang kita) maka dari itu sudah sepantasnya kita lestarikan seni budaya pencak silat ini ke regenerasi - regenerasi kita sampai ke anak cucu." Harap Yamin Kuncir.










Masih dengan ketua TTKKBI DPC Kragilan "Sudah menjadi rutinitas kami TTKKBI setiap hendak melaksanakan kegiatan latihan pencak silat kami menggelar terlebih dahulu tawasulan bersama pengurus dan anggota TTKKBI DPC Kragilan, hal tersebut dilaksanakan untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita, membaca beberapa surat-surat Al Qur'an.


 Tawasulan artinya mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan menggunakan perantara atau sarana (wasilah) agar doa atau ibadah lebih mudah diterima dan dikabulkan, seperti dengan menyebut nama dan sifat-Nya (Asmaul Husna), melakukan amal saleh (shalat, puasa), atau melalui doa orang saleh yang masih hidup.

Skandal Data Siswa SMP Terpadu Al-Khoeriyah, Dugaan Keterlibatan Oknum Dinas Kian Menguat

By On Sabtu, September 27, 2025











Kab. Sukabumi Jabar, xbintangindo.com kasus dugaan manipulasi data siswa di SMP Terpadu Al-Khoeriyah, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, tampaknya tidak berhenti pada level sekolah saja. Fakta terbaru yang dihimpun awak media menunjukkan adanya indikasi kuat keterlibatan oknum dari dinas terkait yang seharusnya menjadi pengawas dan pengendali administrasi pendidikan.


Jika sebelumnya pihak yayasan dan kepala sekolah telah mengakui adanya data residu dan tumpang tindih, kini muncul dugaan lebih serius: praktik penggelembungan data ini justru mendapat “restu” dari sebagian aparat dinas. Hal ini terlihat dari mulusnya proses pencairan anggaran sekolah meski jumlah siswa yang tercatat di lapangan jauh berbeda dengan data resmi.

“Kalau tidak ada campur tangan dari orang dinas, mana mungkin data ganda seperti ini bisa lolos begitu saja tanpa koreksi?,” ujar salah satu sumber internal pendidikan yang meminta namanya dirahasiakan.


Pernyataan tersebut menimbulkan pertanyaan besar: apakah dinas benar-benar tidak tahu, atau justru sengaja menutup mata demi kepentingan tertentu? Bukankah setiap pencairan dana bantuan pendidikan selalu melewati verifikasi berlapis?


Lebih ironis lagi, informasi dari lapangan menyebutkan adanya dugaan permainan bersama antara pihak sekolah dan oknum dinas untuk mempertahankan jumlah siswa fiktif demi memperbesar porsi dana bantuan. Jika benar demikian, maka ini bukan sekadar kelalaian administrasi, melainkan kolusi yang secara terang-terangan merusak integritas sistem pendidikan.


Opini publik pun mulai mengeras. Bagaimana mungkin lembaga yang seharusnya menjadi “penjaga gawang” justru ikut bermain dalam praktik manipulasi? Jika ini dibiarkan, masyarakat akan semakin kehilangan kepercayaan pada institusi pemerintah, khususnya dinas pendidikan yang mestinya menjaga kualitas dan kejujuran dunia pendidikan.


Pendidikan adalah pondasi bangsa. Jika fondasi ini retak karena permainan data dan kolusi, maka yang runtuh bukan hanya bangunan sekolah, melainkan masa depan anak-anak. Inilah sebabnya kasus ini tidak boleh dipandang remeh.


Pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama, harus segera turun tangan melakukan audit menyeluruh. Jangan biarkan kasus di SMP Terpadu Al-Khoeriyah menjadi contoh buruk yang merembet ke sekolah lain. Jika terbukti ada keterlibatan oknum dinas, maka tindakan tegas harus diberikan tanpa pandang bulu.


Skandal ini adalah ujian: apakah pemerintah berani membersihkan dunia pendidikan dari para “penumpang gelap” yang hanya mencari keuntungan, ataukah justru membiarkan pendidikan dijadikan lahan empuk untuk permainan angka dan anggaran?.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *